Jayapura, Jubi – Asisten Menteri Urusan Perempuan, Anak, dan Perlindungan Sosial Fiji, Sashi Kiran, prihatin dengan data kelalaian anak berdasarkan Basis Data Nasional Undang-Undang Kesejahteraan Anak karena data tersebut menunjukkan bahwa kekerasan dan penelantaran anak terjadi di dalam ruang aman anak.
Dia mengatakan menurut Database Nasional Undang-Undang Kesejahteraan Anak, 68% dari 1,968 kasus yang dilaporkan pada tahun 2022, adalah penelantaran anak, kekerasan fisik, dan pelecehan seksual.
Kiran mengatakan 79% pelaku diketahui oleh korban dan dari 79% tersebut, 60% adalah anggota keluarga dekat, demikian dikutip jubi.id dari https://www.fijivillage.com, Kamis (24/8/2023).
Asisten Menteri mengatakan tanggung jawab orang tua adalah menyediakan lingkungan hidup yang aman bagi anaknya, melindungi anak dari pelecehan dan bentuk bahaya lainnya, serta memenuhi kebutuhan dasar anak seperti makanan, air, dan tempat tinggal.
Kiran mengatakan jika orang tua dan wali gagal memenuhi tanggung jawab mereka, konsekuensinya bisa serius.
Dia menambahkan anak-anak mungkin menderita karena penelantaran atau kekerasan fisik dan fisiologis. Hal ini sering kali dapat menyebabkan anak-anak berada di jalanan dan bahkan perdagangan anak.
Asisten Menteri mengatakan tema Hari Pencegahan Pelecehan dan Penelantaran Anak Sedunia tahun ini yang akan diperingati pada tanggal 19 November adalah “Setiap anak adalah orang dewasa yang peduli dan masih jauh dari kisah sukses. Itu dimulai dari kita”.
Dia mengatakan tahun ini, mereka ingin meningkatkan kesadaran mengenai tanggung jawab orang tua dan salah satu cara orang tua dapat mempraktikkannya adalah melalui akronim CHILD.
C is for communicate with your child
H is for help your child to fulfill his/her dreams
I is for invest in your child’s future
L is for love your child, and
D is for devote to spending time with your child.
Atau dalam bahasa Indonesia adalah,
C untuk berkomunikasi dengan anak Anda
H untuk membantu anak Anda mewujudkan impiannya
Saya ingin berinvestasi untuk masa depan anak Anda
L untuk cinta anakmu, dan
D adalah untuk mencurahkan waktu bersama anak Anda.
Menteri mengatakan anak-anak mempunyai dunia yang sulit untuk dinavigasi dan penting bagi mereka untuk memiliki sistem dukungan yang penuh kasih dan kuat untuk membimbing dan memberdayakan mereka melalui keadaan yang mereka hadapi.
“Kami juga menunggu komentar dari kepolisian mengenai bagaimana kasus-kasus kelalaian anak ditangani, mengingat semakin banyaknya anak muda yang berkeliaran di kota-kota,” katanya. (*)