Jayapura, Jubi- Tim nasional Australia boleh gagal lanjut ke babak final karena kalah melawan Timnas Inggris, Tetapi seluruh pesepak bola putri Papua bangga mulai dari Jayapura sampai kampung Kirakira di Port Moresby. Adalah asisten pelatih tim nasional putri Indonesia, Touskaha Oktafia Stebelien Iba, merasa bangga melihat permainan gelandang muda Mary Fowler, peranakan PNG yang baru berusia 20 tahun.
“Ya jelas melihat Mary Fowler bermain jelas membuat kita senang dan ini akan memberikan pengaruh besar bagi kemajuan sepak bola putri di tanah Papua,”katanya kepada Jubi.id di sela ujicoba lapangan di Stadion Lukas Enembe jelang laga persahabatan pertama Internasional bagi klub Toli FC melawan Hekari United, Jumat sore (18/8/2023).
Bukan hanya pelatih Iba saja yang bangga, kapten Hekari United FC Marie Kaipu pun sependapat.
“Permainan indah Mary Foweler bersama The Mathildas julukan tim perempuan Australia jelas memberikan dampak positif bagi kemajuan sepak bola di Papua Nugini terutama bagi kaum perempuan,”katanya.
Dia mengakui kalau permainan sepak bola di Papua Nugini kalah popular dengan permainan Rughby di seluruh PNG, Fiji dan Australia. “Saya yakin dengan tampilnya Mary Fowler sepak bola semakin digemari,”katanya.
Senada dengan Marie Kaipu, Manajer Hekari United FC Vonni Kappie Natto berpendapat, kehadiran Mary Fowler jelas memberikan pengaruh kepada semua pesepak bola perempuan di tanah Papua. Tetapi yang terpenting di sini adalah disiplin diri,latihan yang keras dan giat selalu agar bisa berprestasi baik lokal maupun tingkat dunia mengikuti jejak Mary Boia Fowler.(*)