Jayapura, Jubi – Mantan juara dunia WBC dan WBA dari Indonesia Geisler Ap bakal tanding ulang atau rematch melawan pemegang juara WBC dan UBO Medi Boufoudi dari Prancis. Duel tersebut dalam partai utama kejuaraan tinju internasional untuk penyatuan gelar atau unifikasi WBC, WBA dan UBO.
Lewat siaran pers resmi yang diterima Jubi, Jumat (18/8/20323), rematch akan digelar Geisler Ap Boxing Promotion bekerjasama dengan Nelson Nainggolan dari NN Promotion Jakarta, direncanakan berlangsung dalam duel bertitel 12 Round Welter Wight The Challenger Double Champions Match 25 November 2023 di GOR Cenderawasih, Jayapura, Papua.
Diketahui, petinju asal Papua ini melepas juara WBC, WBA dan UBO, setelah kalah angka dari penantangnya Medi Boufoudi di Studio TVRI Senayan, Jakarta, 11 Februari 2023 lalu. Saat itu Geisler kalah angka dari 10 ronde yang direncanakan.
Untuk kejuaraan internasional nanti, jelasnya, bakal dikolaborasikan dengan perebutan sabuk gubenur se-Tanah Papua, yang melibatkan para petinju profesional dari enam provinsi tersebut.
“Kami akan siapkan sabuk Gubernur Papua, Gubernur Papua Tengah, Gubernur Papua Pegunungan, Gubernur Papua Selatan, Gubernur Papua Barat dan Gubernur Papua Barat Daya,” tutur suami Ance Bombos ini.
Geisler pertama kali merebut gelar WBA Asia 66,6 kg, yang saat itu lowong melawan rekan senegaranya Sony Manakane di Balai Sarbini, Jakarta, 3 April 2021.
Geisler menang KO ronde 3 dari 12 ronde.
Berikut ini beberapa duel terakhir Geisler Ap. Geisler Ap Vs Jason Mallia perbaikan peringat WBC di kelas welter 66,6 kg di Melbourne, Australia, 7 Juli 2023. Geisler kalah angka dari 6 ronde.
Geisler Ap Vs Abdelelah Karroum asal Perancis dalam perebutan WBC dan UBO di Singapura, 27 April 2023. Geisler menang angka dari 6 ronde.
Geisler Ap Vs Muhammad Ali dalam Kejuaraan Nasional Profesional tahun 2009 di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta. Geisler menang KO ronde 2 dari 12 ronde.
Geisler Ap Vs Thoedsak Sinam dari Thailand dalam perebuatan lar lowong WBC di Mall One Ball Park, Jakarta Selatan, 30 Maret 2019. Geisler menang KO ronde 3 dari 12 ronde.
Geisler Ap berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringan super (silver) WBC Asia Pasifik, sekaligus merebutkan WBA yang lowong. Namun duel tersebut draw 142-142 melawan petinju asal Pakistan Muhammad Bilal di GOR Waringin, Jayapura, Sabtu (20/7/2019).
Dengan hasil ini, Geisler tetap juara WBC Asia. Sedangkan WBA dikembalikan.
Geisler Ap direncanakan mandatory fights atau pertarungan wajib perebutan WBC dan WBA melawan Muhammad Bilal, namun batal.
Geisler menuturkan, rencana duel Geisler Ap dan Medi Boufoudi adalah pertarungan terakhir atau penutup karirnya dari ring tinju profesional. Pria kelahiran Jayapura, 20 Desember 1983 ini ingin menutup karirnya dengan baik dan sempurna.
“Saya akan menutup semua itu dengan momen, yang harus menjadi sejarah buat Papua dan Indonesia,” ujarnya.
Apapun hasilnya nanti, terangnya, Geisler bakal gantung sarung tinju dan pensiun dari olahraga adu jotos ini, yang telah membesarkan namanya. Selanjutnya, Geisler ingin berkarir sebagai promotor dan pelatih, untuk membina bibit-bibit baru yang bisa diorbitkan sekaligus menggantikan posisinya menjadi juara dunia.
“Ya, jadi untuk kedepan ini saya tetap berjuang dan berusaha bagaimanapun caranya untuk saya bisa buat even tinju di Papua,” tuturnya.
Butuh Dukungan
Geisler mempunyai agenda besar kedepan, untuk menggelar kejuaraan tinju profesional di Papua, baik di Jayapura, Wamena, Merauke, Nabire, Manokwari maupun Sorong.
Oleh karena itu, Geisler berharap dukungan dari pemerintah daerah di Tanah Papua dan pemerintah pusat, agar membantunya mendorong anak-anak Papua menjadi juara dunia.
Dikatakan sebelum pensiun Geisler merencanakan untuk mencari pengganti atau penerusnya, karena ia mempunyai cita-cita ingin anak-anak Papua harus tampil di ring tinju profesional di Las Vegas, Amerika Serikat, yang merupakan kiblat tinju dunia.
“Saya ingin supaya saya bisa ada di tempat itu, tapi hingga kini belum terwujud, karena minimnya perhatian dan dukungan. Akhirnya mimpi saya itu tak sampai ke sana,” tutupnya. (*)