Nabire, Jubi – Gempa Magnitude 7,9 Skala Richer terjadi pada Selasa (10/1/2023) pukul 00:47:34 WIB, lokasi 7,25 LS, 130,18 BT (148 km Barat Laut Maluku Tenggara Barat), kedalaman 131 KM. Getaran gempa terasa hingga di Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Dampak dari gempa tersebut, warga Nabire waspada dan sebagian panik. Gempa ini mengingatkan wilayah Nabire merupakan jalur gempa dan pernah terjadi gempa besar beberapa tahun silam.
Salah seorang warga Nabire, Sifra Iyai, mengatakan dirinya merasakan getaran gempa sekitar pukul 02.57 Waktu Papua (WP). Saat dirinya sementara menjaga anaknya yang sedang sakit dan dirawat di klinik Kartika, Karang Tumaritis, Nabire, Provinsi Papua Tengah.
“Kami tidak tahu gempa akan terjadi. Saya sendiri menginap di klinik Kartika lantaran anak saya sedang sakit dan dirawat. Saya kaget bangun dan langsung menggendong anak saya yang sedang tertidur dan keluar, sementara posisinya masih infus, kami tergesa-gesa turun,” katanya, kepada Jubi, Selasa (10/1/2022) dini hari.
Iyai mengatakan gempa pertama terjadi, ia masih tertidur. Kemudian getaran gempa kedua, ia kaget bangun dan keluar dari ruang rawat inap.
“Saya baru mau tidur, begini terjadi gempa, terpaksa saya angkat anak saya lalu lari keluar. Kami menginap di lantai dua klinik Kartika. Kami harus hati-hati turun tangga dari kamar. Setelah tiba di lantai satu dan kami duduk di kursi tempat antrean pendaftaran pasien dan pengambilan obat di klinik Kartika,” katanya.
Iyai mengatakan semua pasien dan penunggunya duduk di tempat penggantrean obat sekitar setengah jam. Setelah dirasa tidak ada gempa susulan, masing-masing kembali ke ruang rawat inap.
“Setelah getaran gempa reda baru kami semua masuk kembali ke dalam ruangan masing-masing. Tapi kami tidak tidur, hanya pasien saja yang tidur, karena masih waspada terhadap gempa susulan, seperti gempa sebelum sebelumnya juga sama,” katanya. (*)