Jayapura, Jubi – Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 meningkatkan jiwa berwirausaha, karena siswa diajarkan untuk membuat produk yang memiliki nilai jual.
Hal itu diungkapkan salah satu guru di SMP Negeri 1 Jayapura, Fitriyanti, saat sekolahnya mengikuti pameran P5 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura di halaman Kantor LPP RRI Jayapura dalam rangka Festival Pelajar Nusantara, Rabu (25/10/2023).
P5 adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, dan ekstrakurikuler.
“Hal ini dilakukan agar terjadi kesinambungan aktivitas yang dilakukan oleh siswa baik di lingkungan sekolah maupun di rumahnya masing-masing agar mengimplementasikan P5 dengan baik,” ujarnya.
Fitriyanti, yang mewakili Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Purnama Sinaga, berharap pameran P5 semakin intens dilakukan agar peserta didik bisa mengaplikasikan kreativitas dan ilmu kewirausahaan yang sudah didapat di sekolah, guna meraih kesuksesan di masa depan.
Fitriyanti menambahkan, kreativitas dan produk kewirausahaan yang ditampilkan dalam kegiatan pameran P5 yang dilaksanakan selama tiga hari di Kantor LPP RRI Jayapura, berupa mahkota Papua, olahan ikan, dan pemanfaatan lahan terbuka untuk menanam apotek hidup.
Senada dengan Fitriyanti, salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP YPK Paulus Abepura, Yuli Sesanti, mengatakan P5 merupakan proyek yang wajib dilakukan oleh satuan pendidikan yang menggunakan kurikulum merdeka, yang telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek.
“Peserta didik di SMP YPK Paulus ke depannya agar menjadi anak-anak yang semakin kreatif guna mengembangkan kemampuan dan bakatnya baik akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Yuli menjelaskan, tahapan yang dilalui oleh peserta didik dalam melaksanakan kegiatan P5, yaitu tahap eksplorasi konsep dan kontekstualisasi. Dijelaskannya, tahap eksplorasi, yaitu siswa siswa diajak untuk mengetahui lebih dalam pengetahuan tentang kewirausahaan, pelaku usaha sukses, dan kerja tim.
Sementara tahap kontekstualisasi mempunyai tujuan agar siswa mengalami langsung dan belajar dari proses kewirausahaan dari pelaku usaha di Kota Jayapura, dengan mengunjungi tempat-tempat usaha.
“Produk-produk P5 yang dihasilkan oleh kreativitas anak-anak SMP YPK Paulus Abepura, yaitu mahkota Papua, keranjang tas olahan dari bahan bekas yaitu plastik, seruling bambu, dan bunga dari sedotan plastik,” katanya.
Selain itu, yang dihasilkan dari olahan bahan plastik seperti botol bekas, yaitu lampu lampion, celengan, lukisan, rekayasa teknologi berupa merangkai dan desain rumah dilengkapi jaringan listrik.
“Saya berharap pameran P5 ini semakin banyak pesertanya, sehingga memacu kreativitas dan jiwa kewirausahaan peserta didik agar menjadi generasi yang sukses ke depannya. Pengunjung sangat ramai, semoga ke depannya semakin ditingkatkan pameran P5 ini,” katanya. (*)