Jayapura, Jubi – Ondofolo Kampung Waena, Yosafat Ohee, mengatakan secara resmi jabatan Ondoafi Waena dipegang oleh Julianus Khambuyouge Kambu, menggantikan Almarhum Ramses Ohee, sebagai salah satu marga asli dari Kampung Waena.
“Sekarang sudah saatnya keondoafian dikembalikan kepada marga asli Kampung Waena yang hampir punah seperti Kambu, Yepese, dan Hendambo untuk memimpin sebagai ondoafi di Kampung Waena menggantikan Almarhum Ramses Ohee,” kata Yosafat Ohee di Alobuai Yauw, Buper Waena, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/02/2022).
“Oleh sebab itu secara resmi ondoafi, para Koselo, para ahli, dewan adat [Yonow] dan pembantu pribadi yang dikenal dengan sebutan Ufoy atau Abu Akho mengukuhkan ondoafi Julianus Khambuyouge Kambu secara adat,” imbuhnya.
Menurut penuturan Yosafat Ohee, prosesi sakral itu dimulai sejak pukul 05.00 WIT, diiringi dengan tarian adat Kampung Waena, mengantarkan Ondoafi Julianus Khambuyouge Kambu menuju tempat pengukuhan.
“Setelah pengukuhan tadi, dilanjutkan dengan ibadah pemberkatan yang dibawakan oleh Pendeta Hosea Wally,” katanya.
Yosafat Ohee menceritakan sejarah invasi marga Ohee dari Papua Nugini (PNG) ke Hollandia sekitar tahun 1935 dan mengusir marga asli suku-suku di Waena. Ayah mendiang Ramses Ohee, yang memimpin keondoafian, dan turun ke mendiang Ramses Ohee. Namun sekarang dikembalikan tampuk keondoafian kepada suku asli Waena.
Ohee mengatakan hampir semua suku di Waena sekarang yaitu Ohee dan Modouw, karena mereka telah tunduk kepada Ondofolo Hedam yang pusatnya di Asei Besar.
“Suku asli kampung Waena mempunyai cakupan wilayah begitu luas mulai dari kampung Harapan hingga batasnya di Pengadilan Negeri (PN) Jayapura. Namun waktu dulu kekuasaan kami diberikan kepada Ohee, dan saat ini kami telah mengambil kekuasaan itu,” ujar Yosafat.
Ohee mengatakan pada momen pengukuhan ini bukan ajang saling senggol, melainkan harus hidup bersama dengan kepemimpinan masing-masing.
“Di sini saya mau jelaskan, tahun kemarin tepatnya bulan Desember, Richard Ohee baru dilantik jadi Ondofolo Waena. Dan saat ini juga Julianus Khambuyouge Kambu resmi dikukuhkan, sehingga saya tegaskan, ini bukan saling mengklaim, tapi kita akan berjalan sesuai dengan jalurnya masing masing,” katanya.
Ohee mengatakan sebelum menuju ke momen sakral ini, pihaknya telah meminta izin kepada para ondofolo di kampung Harapan, Asei Kecil, Asei Besar, hingga Ayapo.
“Mereka semua merestui sehingga prosesi pengukuhan ondoafi ini berjalan dengan lancar, aman, dan disaksikan oleh masyarakat adat, warga Papua, pemerintah daerah, TNI/POLRI, Brimob yang turut hadir,” katanya.
Ondoafi Ayapo, Enos Deda, yang hadir dalam acara pengukuhan mengatakan dirinya merestui dan mengizinkan prosesi pemilihan hingga pengukuhan ondoafi berjalan dengan baik.
“Kami lakukan Ini bukan karena keterpaksaan dan atau dipaksakan. Ini semua karena sudah ada pengakuan,” katanya.
Sementara itu, Ondofolo Hedam, Harley Ohee, membenarkan apa yang dijelaskan Abuafa Yosafat Ohee, bahwa Julianus Khambuyouge Khambu adalah ondofolo asli, pemilik tanah Waena.
“Saya berharap ke depannya Ondofolo Julianus Khambuyouge Kambu dapat membawa kampung adat Waena semakin baik, karena adat yang digunakan adalah undang-undang Tuhan jadi berpedomanlah pada Tuhan,” katanya.
Ondoafi asli Kampung Waena, Julianus Khambuyouge Kambu, mengatakan dirinya Kambu dari Waena bukan dari Sorong.
“Saya bukan Kambu dari Sorong, tapi saya pemilik asli Kampung Waena ini,” katanya. (*)