Jayapura, Jubi – Dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-95 pada 28 Oktober 2023, Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Jayapura, Provinsi Papua, menggelar pertandingan sepak bola.
“Kami undang 20 tim. Klub-klub ini dulu di bawah naungan Persipura Jayapura baik di divisi utama maupun divisi 1,” ujar Kadispora Kota Jayapura, Rocky Bebena di Kantor Dispora Kota Jayapura, Jumat (29/9/2023).
Pertandingan sepak bola yang kedua kalinya dilaksanakan tahun ini, dikatakannya, disambut antusias oleh masyarakat Kota Jayapura. Hal ini terlihat dari banyaknya tim yang mendaftar.
“Ini merupakan gagasan dari Bapak Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey. Kami sudah lakukan pertemuan, dan juga pembahasan terkait dengan regulasi pertandingan serta kesepakatan antara peserta dengan panitia,” ujarnya.
Rencana pertandingannya dimulai 6 Oktober sampai 28 Oktober 2023 di lapangan sepak bola Tunas Muda Hamadi, Distrik Jayapura Selatan dalam ajang Turnamen Wali Kota Cup 2.
“Senin tanggal 2 Oktober batas akhir pengumpulan data tim dan rencana tanggal 4 Oktober technical meeting dalam rangka menyukseskan pertandingan ini,” ujarnya.
Turnamen Wali Kota Cup 2 kedua dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ini, tim yang terlibat merupakan usia 21 tahun, dan dinyatakan sudah siap bertanding.
“Lewat ajang ini, kreasi dan bakat sepak bola anak-anak muda yang ada di Kota Jayapura semakin terbentuk, sekaligus bisa menambah jam terbang mereka jadi tinggi dengan kegiatan positif,” ujarnya.
Selain itu, Rocky Bebena meminta kepada tim sepak bola yang sudah terdaftar agar berlaku sportif, salah satunya adalah harus mengikuti mengikuti turnamen sampai selesai.
“Pengalaman tahun lalu, karena melihat timnya tidak berpotensi untuk lolos dari grup, malah mereka berhenti di tengah jalan atau tidak melanjutkan pertandingan. Nah, itu kami buat kesepakatan kemarin itu, salah satunya untuk jadi jaminan pertandingan ini,” ujarnya.
Meski turnamen ini tidak memungut biaya pendaftaran alias gratis, namun masing-masing tim membuat kesempatan dengan jaminan sebesar Rp 1 juta, agar mereka bertanggung jawab dan sportif dalam melaksanakan pertandingan.
“Dengan catatan kalau ada tim yang tidak datang, maka uang Rp 1 juta ini kita pakai ganti untuk tim yang datang. Tapi kalau semua menyelesaikan pertandingan, maka uang jaminan itu kita kembalikan ke tim masing-masing,” katanya. (*)