Jayapura, Jubi – Dinas Pariwisata Kota Jayapura menggelar pelatihan digitalisasi branding, pemasaran, dan penjualan bagi pengelola destinasi wisata dan pelaku ekonomi kreatif (musik, kuliner, dan kriya).
“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, motivasi, kompetensi pengelola destinasi dan daya tarik wisata,” jelas ketua panitia kegiatan, Richard J. Nahumury, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Senin (7/8/2023).
RJN, panggilan akrab Richard J. Nahumury, mengatakan kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, 7-9 Agustus 2023, di Hotel Fox Jayapura. Dia berharap peserta pelatihan dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam memasarkan produknya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias Benoni Mano, mengatakan melalui pelatihan ini diharapkan peserta mengetahui dan memahami pengetahuan dasar kepariwisataan serta pemasaran digital, mengetahui dan memahami tahapan pengembangan pemasaran digital.
“Jumlah peserta sebanyak 40 orang, yang terdiri dari pengelola destinasi wisata dan pelaku ekonomi kreatif. Peserta dapat mengetahui dan memahami pentingnya fotografi dan bahasa yang efektif dalam pemasaran digital,” ujarnya.
Setelah pelatihan, lanjut Matias Mano, masing-masing bidang membuat tugas untuk melihat perkembangan dari pelatihan yang dilaksanakan agar benar-benar efektif dan memberikan perubahan yang signifikan terutama perkembangan usaha.
Matias Mano menambahkan dalam pelatihan digitalisasi branding, pemasaran, dan penjualan itu juga diisi dengan sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Karya Kreatif Anak Port Numbay atau SIKAP untuk memudahkan pengelola destinasi wisata dan pelaku ekonomi kreatif dalam pemasaran atau penjualan.
“Kendala tidak berkembangnya usaha karena kekurangan biaya untuk menyewa booth atau ruko untuk menjual, sehingga kebanyakan dilakukan di rumah. Melalui aplikasi SIKAP ini, memudahkan promosi dan penjualan,” ujarnya.
Misalnya, lanjut laki-laki yang akrab disapa MBM, pembeli membuka aplikasi, sudah tertera nomor handphone dan alamat atau lokasi usaha yang terhubung langsung ke penjual.
“Aplikasi SIKAP ini juga berfungsi sebagai media data dan informasi terkait kepariwisataan dan ekonomi kreatif, termasuk informasi tentang restoran dan hotel. Kami terus melakukan sosialisasi agar aplikasi ini dapat dikenal luas,” katanya.
Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan, Obeth Kambuaya, mewakili Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan dengan pelatihan ini diharapkan dapat mengoptimalkan penjualan dengan target konsumen yang lebih luas.
“Salah satu usaha untuk meningkatkan motivasi, mengetahui, dan kompetensi agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Obert Kambuaya berharap Dinas Pariwisata Kota Jayapura melakukan evaluasi dan mendampingi peserta agar tetap termonitor sehingga pelatihan tersebut berjalan dengan baik dan berdampak positif bagi peserta.
“Teknologi digitalisasi bukan hal baru tapi sudah menjadi keharusan dan kebutuhan bersama, yaitu perkembangan dan pertumbuhan teknologi memberikan SDM yang ulet, inovatif dan kreatif. Pelatihan ini sangat tepat sebagai solusi pemasaran dan penjualan, mulai dari promosi dan kemasan menarik,” katanya. (*)