Jayapura, Jubi – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jayapura, menanam pohon mangrove atau bakau di Teluk Youtefa, Pantai Ciberi, Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Selasa (31/10/2023). Kegiatan penanaman pohon mangrove dalam rangka untuk mendukung Net Zero Carbon Programme, yang berkolaborasi dengan pemangku kepentingan obat dan makanan dalam mewujudkan zero karbon.
“Kami bersyukur kegiatan ini berjalan lancar. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan penanaman pohon mangrove,” ujar Kepala BPOM di Jayapura, Hermanto.
Dikatakannya, melalui kegiatan tersebut BPOM di Jayapura mengajak lintas sektor terkait, termasuk masyarakat untuk terinspirasi bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan salah satunya bakau.
“Kami pilih bakau ini, karena banyak manfaat yang bisa diperoleh, misalnya kayunya bisa digunakan, sebagai tempat menyerap karbon dan air di sekitarnya akan bagus, menahan abrasi pantai, tempat berkembang biak biota laut,” ujarnya.
Selain itu, dilanjutkannya, dengan menanam mangrove yang berfungsi sebagai paru-paru untuk udara, maka secara tidak langsung juga mengajak masyarakat untuk menambahkan penghasilan karena hasil-hasil lautnya akan meningkat.
“Tentunya masyarakat akan senang, dan kalau bisa ini (hutan bakau) juga bisa dikembangkan menjadi tempat wisata, bahkan buahnya bisa dikembangkan menjadi produk usaha nugget,” ujarnya.
Dikatakannya, manusia sangat tergantung kepada alam, maka sudah sepantasnya memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya supaya memberikan kontribusi dan kesinambungan ekosistem lingkungan sekitar.
“Dengan menggelar kegiatan ini, sekaligus aksi peduli mangrove merupakan upaya BPOM untuk mengenalkan konservasi, kolaborasi, dan kampanye lingkungan. Saya berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi alam dan manusia,” ujarnya.
“Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan. Ada 300 pohon yang kami tanam. Setelah ditanam kami upayakan perawatan agar tumbuh dengan subur. Kami sama dengan Saka Bahari dan Rumah Bakau Jayapura,” katanya. (*)