Jayapura, Jubi – Manager Perencanaan Perusahaan PLN Papua dan Papua Barat, Deskiniel, mengatakan superSUN sebagai satu solusi untuk mewujudkan Papua terang.
“SuperSUN menjadi sumber energi listrik pengganti diesel engine atau PLTD yang dapat beroperasi 24 jam,” ujar Dskiniel dalam acara Papua AKHLAK Festival 2022 di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (17/12/2022).
SuperSUN adalah sebuah tenaga listrik pembangkit tenaga surya atau PLTS dalam skala mikro atau mini yang dirancang menggunakan sebuah konsep teknologi Regulasi DC simetris.
“Alat ini dipasang pada sebuah rumah yang dilengkapi dengan kWh meter prabayar PLN yang dapat beroperasi sebagai off grid, on grid, dan hybrid sekalipun,” uajrnya.
Pembangkit listrik tenaga surya ini dilengkapi dengan perangkat energi manajemen sistem berbasis loT, sehingga dapat dimonitoring realtime. SuperSUN berbasis green energy dengan biaya capex dan opex rendah.
SuperSUN adalah inovasi dari PLN Papua dan Papua Barat untuk hadirkan listrik hijau di daerah 3T, karena mudah diimplementasikan di daerah isolated, tidak membutuhkan jaringan distribusi atau tiang listrik, dan tidak membutuhkan pembebasan lahan.
“Mulai tahun depan produksi massal, dengan harapan masyarakat bisa menikmati listrik dengan inovasi ini. Saat ini sudah di Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Tambrauw,” ujarnya.
Manager Customer Experience PLN Papua dan Papua Barat, Fika Fandiawan, berharap dengan kepraktisan pembangkit listrik tenaga surya ini maka target pencapaian rasio elektrifikasi 100 persen dan rasio desa berlistrik PLN 100 persen dapat dicapai dengan cepat dan mudah untuk mewujudkan energi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kami masih susun standar PLN yang akan selesai akhir 2022 ini. Pemeliharaan dari PLN, menggunakan kWh meter biasa. Dijamin fasilitas kelistrikan 24 jam, bebas gangguan listrik seperti pemadaman,” jelasnya. (*)