Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kabupaten Jayapura saat ini belum memiliki peta satu data yang terintegrasi, melalui kinerja seluruh perangkat kerja daerah dan pihak-pihak lain seperti swasta, lembaga swadaya, perbankan dan lain sebagainya. Hal ini ditegaskan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/2/2022).
Kata Mathius, peta satu data ini akan sangat membantu semua pihak baik itu bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan, lerikanan, infrastruktur dan sebagainya.
“Peta satu data ini sama dengan upaya yang saat ini dilakukan oleh gugus tugas masyarakat adat tentang pemetaan wilayah adat,” ujarnya.
Bupati dua periode ini mengatakan, dalam koordinasi pihaknya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini di ruang kerjanya, KPK sangat mengapresiasi seluruh rencana kerja Gugus Tugas Masyarakat Adat (GTMA) melalui pemetaan wilayah di Kabupaten Jayapura.
Selain itu juga, kata dia, melalui pemetaan wilayah dapat mencegah adanya korupsi hasil sumber daya alam yang dimiliki oleh masyarakat adat. “Melalui pemetaan wilayah dapat diketahui siapa saja yang berada dalam satu wilayah adat tertentu, dengan batas wilayah serta jumlah masyarakat adatnya.”
Menurutnya, semua pekerjaan pemerintah daerah harus bersinergi dengan pihak-pihak lain yang berkompeten. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri.
“Kita harus jujur dan terbuka dengan siapa saja, tidak bisa tonjolkan ego sektoral di dalam lingkup pemerintah daerah. Dampaknya nanti masyarakat yang merasakan,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator GTMA Kabupaten Jayapura, Edi Ohoiwutun mengatakan pemetaan wilayah adat yang dilakukan pihaknya selama ini, telah merampungkan sejumlah kampung adat di wilayah pembangunan III dan IV, serta yang sedang berjalan yakni di wilayah pembangunan I dan II.
“Kampung merupakan satu sistem pemerintahan terkecil yang memiliki batas-batas wilayah, masyarakat adat, dan potensi sumber daya alam. Pemetaan wilayah adat dilakukan untuk mengetahui satu wilayah adat yang di dalamnya terdiri dari sejumlah kampung yang memiliki kesamaan suku, bahasa, keret atau marga serta adat istiadat. Secara garis besar ada sembilan wilayah adat di Kabupaten Jayapura yang terbagi dalam empat wilayah pembangunan,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo
Discussion about this post