Jayapura, Jubi – Kepala Kampung Nendali, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Wemfrid Wally, mengatakan menjelang pelaksanaan Konggres Masyarakat Adat Nusantara atau KMAN VI di Sentani Kabupaten Jayapura, panitia lokal sudah harus melakukan evaluasi kesiapan warga. Hal ini penting agar jangan sampai terlambat dan terkesan kurang persiapan.
“Minimal satu minggu sebelum pelaksanaan KMAN VI panitia sudah berkunjung ke tiap kampng yang menampung peserta guna melihat dan melengkapi serta membenahi apa saja yang kurang,” kata Wemfrid Wally kepada Jubi di sela-sela Rapat Kerja Perencanaan Kampung Nendali, Kamis (13/10/2022) siang.
Dia menambahkan kegiatan ini memang tugasnya masyarakat adat tetapi pemerintah kampung juga mendukung agar pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI ini bisa sukses dan berjalan lancar.
Apalagi, lanjut Wally, semua persiapan sudah dilakukan di Kampung Nendali, mulai dari persiapan 24 rumah warga sebagai tempat tinggal peserta, membangun tiga MCK selain di rumah warga, dan sumur pompa di masing masing rumah warga.
“Kelompok perikanan sudah menyiapkan sebanyak 1000 ekor ikan mujair dari keramba milik warga untuk menjadi bahan makanan dalam perayaan KMAN VI nanti,” katanya seraya menambahkan warga akan menyiapkan menu sagu dan papeda.
Terpisah, Wakil Ketua Dewan AMAN Daerah (DAMANDA) Jayapura, Amos Soumilena, mengatakan bahwa masyarakat adat di Kabupaten Jayapura, siap menyukseskan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI yang akan berlangsung pada 23-30 Oktober 2022 di wilayah adat Tabi, Papua.
Amos mengatakan bahwa pihaknya sementara ini sedang melaksanakan konsolidasi dan sosialisasi bersama dengan para tokoh masyarakat adat dan masyarakat yang rumahnya akan digunakan sebagai tempat tinggal para peserta kongres.
Lebih lanjut kata Amos, pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI ini akan dihadiri oleh ribuan masyarakat adat di Nusantara, akan membahas berbagai persoalan dasar yang dihadapi oleh masyarakat adat, termasuk bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lainnya. (*)
(Berita ini juga merupakan kontribusi dari mahasiswa Prodi Komunikasi Jurusan Jurnalistik Universitas Muhamadiyah Papua, Kota Jayapura)