Wamena, Jubi – Sebanyak 376 personel anggota gabungan TNI/Polri akan diterjunkan untuk mengamankan aksi demo damai yang akan digelar oleh panitia sosialisasi, konsolidasi, mobilisasi dan penggalangan dana United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menuju keanggotaan penuh di Melanesian Spearhead Group (MSG) wilayah Lapago. Aksi damai rencananya akan digelar pada Selasa (22/8/2023) di Wamena.
Hal itu dikatakan Kapolres Jayawijaya yang diwakili Kabag Ops AKP Komarul Huda saat ditemui Jubi di Polres Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada Senin (21/8/2023) siang. Menurutnya, pihaknya tidak akan mengeluarkan surat izin terkait aksi besok yang akan dilakukan oleh ULMWP.
Keputusan itu sesuai perintah dari kapolres termasuk pengamanan. Upaya antisipasi mulai dilaksanakan hari ini dengan melaksanakan apel konsolidasi bersama TNI di Tugu Salib.
“Dan besok kami akan melaksanakan kegiatan plotting pasukan, namun sebelumnya akan kami lakukan razia mulai dari alat tajam dan kendaraan yang digunakan serta sebagainya,” katanya.
Menurutnya, kegiatan aksi tersebut melanggar hukum karena Indonesia tidak mengakui ULMWP. Pihaknya juga mengupayakan tindakan secara persuasif bagi para koordinator aksi, apabila mereka tetap ingin melakukan kegiatan.
“Personel disiagakan di masing-masing polsek di antaranya Polsek Hom-hom, Kurelu, Kimbim, serta Kota Wamena dan sekitarnya. Juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ikut-ikutan kegiatan dimaksud,” ujarnya.
Sekretaris sosialisasi, konsolidasi, mobilisasi dan penggalangan dana ULMWP for MSG, Fredy Doga, saat ditemui Jubi di Wesaput mengatakan bahwa aksi besok berdasarkan arahan dari panitia nasional.
“Kami telah [berupaya] berkoordinasi dengan Polres Jayawijaya terkait dengan rencana aksi kami besok. Kami juga telah memberikan imbauan kepada seluruh massa aksi rakyat Lapago yang akan hadir besok, bahwa tidak boleh membawa alat tajam seperti pisau, panah, serta atribut aksi seperti bendera bintang kejora, dan juga tidak hadir dalam keadaan minum alkohol,” katanya. (*)