Sentani, Jubi – Selama masa liburan perayaan Idulfitri 1444 Hijriyah, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Jayapura, Papua, tetap melaksanakan tugas pembersihan dan pengangkutan sampah di perkotaan, lingkungan perumahan dan di areal Pasar.
Kepala Bidang Lingkungan, DLH Kabupaten Jayapura, Xaverius Manangsang menjelaskan bahwa selama masa liburan Idulfitri, timnya tetap bekerja dengan tugas yang telah diatur sesuai dengan waktu – waktu pemungutan sampah. Baik di tengah kota maupun diareal pemukiman warga serta di Pasar.
Dikatakan, tugas pengangkutan juga terbagi. Untuk yang muslim tidak bekerja penuh dalam pengangkutan sampah, sementara yang non muslim tetap bekerja seperti biasa. Sebagian tugas dari para pekerja ini juga terbagi ke penataan taman di jalur hijau perkotaan.
“Apa jadinya jika petugas kebersihan kita tidak laksanakan tugas mereka, pasti ada banyak tumpukan sampah,” ujar Xaverius di Sentani, Rabu (26/4/2023).
Menurutnya, jumlah volume sampah saat liburan sedikit meningkat tetapi tidak begitu signifikan. Setiap hari dua kali angkut dan itu berjalan seperti biasanya. Tumpukan sampah yang paling banyak hanya di areal Pasar, baik Pasar lama maupun Pasar Pharaa Sentani.
“Semua sampah di bawah ke tempat penampungan sementara untuk dipilah, lalu yang sudah tidak dapat digunakan lagi dikumpulkan jadi satu lalu dibakar,” jelasnya.
Tumpukan sampah, kata Xaverius, khususnya di areal Pasar, baik Pasar Lama maupun Pasar Pharaa, lebih banyak sisa dedaunan yang setiap hari ditumpukan di tampat tumpukan sampah.
“Yang namanya sampah, sudah tugas kami. Dedaunan bekas alas barang jualan ini tidak langsung dibuang ditempat sampah, malah dibiarkan berhamburan begitu saja. Hal ini yang sudah beberapa kali kami koordinasi dengan dinas terkait untuk mengatur dan mengingatkan pedagangnya,” katanya.
Memasuki waktu kerja saat ini, lanjut Manangsang, pihaknya sedang berupaya untuk terus melakukan pelayanan pengangkutan sampah ke pemukiman yang padat penduduknya. Seperti Distrik Waibhu yang saat ini juga sudah banyak perumahan serta BTN yang berdiri di sana.
“Kita koordinasi dengan pemerintah distrik serta pemerintah kampung soal retribusi yang harus diterima dari masyarakat setiap bulannya. Pelayanan sampah juga bisa diurus oleh pemerintah terkecil seperti ketua RT/RW, harganya disesuaikan dengan kepentingan setiap rukun tetangga, wilayah ataupun kampung. 25 ribu per keluarga setiap bulan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT VI Kelurahan Dobonsolo, Deniks Felle mengatakan, masyarakat di wilayahnya ini telah sepakat untuk mengumpulkan sampah di waktu-waktu yang telah ditetapkan dan itu sesuai dengan waktu dimana petugas kebersihan DLH akan datang mengambil atau mengangkut sampah tersebut.
“Jadi, waktu buang sampah, secara khusus di RT VI untuk setiap harinya pada malam pada pukul 21.00 hingga dengan subuh j 05.00. Selama liburan Idulfitri tetap berjalan seperti biasa. Karena pagi harinya petugas pengangkut sudah datang mengangkut sampah nya, sampah dari setiap rumah dimuat dengan bentor dan ditumpukan di bak penampungan sementara,” jelasnya. (*)