Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah terus berupa memberikan proteksi terhadap usaha mikro kecil menengah atau UMKM asli Papua untuk peningkatan perekonomian dan kemandirian.
“Kami membina 800 UMKM asli Papua berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah [Dekranasda] Kota Jayapura,” ujar Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (1/3/2024).
Sebanyak 800 UMKM asli Papua bergerak di sektor industri rumah tangga, usaha kios, pedagang pinang, dan kerajinan tangan berupa aksesoris. Selain membina berupa pelatihan dan pendampingan juga diberikan bantuan peralatan.
“Mendampingi SDM UMKM guna memacu perkembangan usaha. Kita harus bisa membangun diri kita sendiri untuk meningkatkan mutu dan pemasaran hasil usaha, ” ujarnya.
Pendampingan dan pelatihan untuk memberikan keterampilan, sehingga pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha, memiliki daya saing, menumbuhkan perekonomian, serta berkontribusi terhadap perekonomian daerah.
“Kami berharap pelaku UMKM di Papua semakin kreatif dan inovatif dalam menjalankan usaha terutama dalam pemasaran agar lancar memproduksi usaha masing-masing,” ujarnya.
Robert Awi menambahkan pelaku UMKM asli Papua juga sudah siapkan gedung Dekranasda di area Pasar Entrop. Gedung ini menampung berbagai hasil kerajinan tangan UMKM di Kota Jayapura, seperti tifa, batik, noken (tas rajut), serta kerajinan berbahan tempurung kelapa hingga kerang.
“Gedung Dekranasda ini akan menjual dan memproduksi hasil kerajinan tangan. Tujuannya agar pelaku usaha kita mandiri, sejahtera, usahanya semakin di kenal guna memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
“Kalau bisa harganya jangan terlalu mahal karena susah untuk terjual. Harga standar tapi kualitas tetap dijaga. Manfaatkan penjualan melalui platform teknologi agar semakin luas pemasarannya,” ujarnya. (*)