Papua No.1 News Portal | Jubi
Moskow, Jubi – Penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, Anton Herashchenko mengatakan tentara Ukraina menembak jatuh pesawat Rusia di atas Kiev, Jumat, (25/4/2022) dini hari. Pesawat itu menimpa bangunan tempat tinggal dan menimbulkan kebakaran.
Belum ada kejelasan apakah pesawat itu berawak. Namun Herashchenko menulis di Telegram bahwa sebuah bangunan tempat tinggal sembilan lantai terbakar.
Herashchenko mengatakan serangkaian letusan terdengar di Kiev berasal dari suara sistem pertahanan udara yang menembaki pesawat.
Baca juga : Konflik Rusia Ukraina pasukan AS sudah tiba di Polandia
Rusia rebut pembangkit listrik nuklir Chernobyl Ukraina
Rusia lumpuhkan infrastruktur militer Ukraina
Sedangkan Rusia melancarkan invasi besar-besaran di Ukraina pada Kamis, (24/2/2022) yang menyebabkan puluhan orang di Kiev tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Serangan Rusiadi Ukrania lewat darat, udara dan laut kali ini disebut terbesar sejak Perang Dunia II. Serangan yang sebelumnya menjadi kekhawatiran Barat tentang kemungkinan meletusnya perang besar kini menjadi kenyataan.
Rudal-rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina. Ukraina melaporkan iring-iringan pasukan melintasi perbatasannya ke arah timur wilayah Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk. Pasukan lainnya tiba dari laut di kota-kota Odessa dan Mariupol di bagian selatan.
Suara-suara ledakan terdengar sebelum dini hari di ibu kota Kiev. Baku tembak terjadi di dekat pelabuhan utama dan suara sirene meraung di kota itu.
Seorang warga di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, kota besar paling dekat dengan perbatasan Rusia, mengatakan jendela-jendela apartemen bergetar akibat rentetan ledakan. Kota itu diselimuti kepanikan ketika orang-orang berusaha menyelamatkan diri, kata dia, yang minta namanya tidak disebutkan.
Presiden Ukraina Vladimir Zelenskiy mengatakan pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan negaranya.
“Putin baru saja melancarkan invasi skala besar ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter. (*)
Editor : Edi Faisol
Discussion about this post