Manokwari, Jubi- Raja Rumbati, Almarhum H. Ibrahim Bauw peroleh penghargaan Muhammadiyah Papua Award atas jasa-jasanya bagi kemajuan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan, khusus di Tanah Papua.
“Itu merupakan penghargaan kepada tokoh-tokoh di daerah ini, baik di bidang seni, budaya dan juga politik” kata Ketua Umum Muhammadiyah Wilayah Papua Barat, Dr. Mulyadi Djaya, Rabu (28/12)
Mulyadi menyebut, pada momentum pembukaan Musyawarah Wilayah III DPW Muhammadiyah Papua Barat, pihaknya memberikan penghargaan kepada Raja Rimbati dan dua tokoh lainya.
“Raja Rumbati ke XVI merupakan tokoh pendiri Muhammadiyah di Tanah Papua, selain itu beliau adalah salah satu tokoh integrasi Papua ke dalam NKRI, Pepera. Penghargaan dan santunan diberikan kepada ahli warisnya” kata Mulyadi.
Selain Raja Rumbati, Muhammadiyah juga memberikan penghargaan kepada pendiri Yayasan Al-Amin di Sorong yakni Abdul Rauf Abu dan tokoh seniman atau pencipta Mars Universitas Muhamadiyah Sorong dan Mars Pendidikan Universitas Muhamadiyah Sorong, Haji Kadaryono.
“Penghargaan yang diberikan ini tentu melalui tahapan seleksi oleh tim juri yang dibentuk sehingga terpilih tiga tokoh yang dianggap memiliki jasa bagi Muhamadiyah di Tanah Papua” tuturnya.
Muswil III Muhammadiyah Papua Barat dan Papua Barat Daya
Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Papua Barat yang ke III yang digelar di Manokwari, diikuti 200 pengurus Muhammadiyah dari 12 daerah di Papua Barat.
Penjabat Gubernur Papua Barat yang diwakilkan kepada Asisten II Setda Papua Barat, Thamrin Payapo, saat membuka acara menyampaikan,Muhammadiyah banyak berkontribusi di Papua Barat, terutama di bidang Pendidikan dan pembinaan umat.
Thamrin juga menyebut, Muswil ke III Muhammadiyah ini merupakan ajang perpisahan. ” Ini Muswil perpisahan dua wilayah, yakni Papua Barat dan Papua Barat Daya” kata Thamrin di hadapan peserta Musyawarah.
Walau pun berbeda provinsi, Thamrin menyebut Muhammadiyah tetaplah satu untuk bersama pemerintah membangun daerah.
“Masih banyak masalah SDM misalnya masih tinggi angka stunting, kekurangan gizi, angka putus sekolah, dan lainnya. Pemerintah tetap berharap kerja sama dengan berbagai pihak termasuk Muhammadiyah”ucapnya
Ketua Muhammadiyah Wilayah Papua Barat, DR. Mulyadi Djaya mengatakan, Musyawarah Muhamadiyah ke III ini merupakan momentum luar biasa. Sebab akan dilakukan Musyawarah dengan memilih dua Pengurus Wilayah.
“Bertepatan dengan pemekaran wilayah Papua Barat daya ini tentu teman-teman dari wilayah Sorong Raya menginginkan lahirnya PWM atau Pengurus Wilayah Muhammadiyah Papua Barat Daya,” kata Mulyadi Djaya
Keinginan tersebut tentu sebelumnya telah dibicarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat dalam pertemuan bersama yang digelar pada (25/12) lalu.
“Tentu kita serahkan pada mekanisme pleno, apakah pengurus wilayah Muhammadiyah Papua Barat daya dipilih oleh seluruh pimpinan daerah dari 12 kabupaten dan kota dan 7 Organisasi Otonom (Ortom) atau hanya dipilih oleh 6 daerah di wilayah Papua Barat Daya, yang jelas Muswil III ini merupakan sejarah karena akan menghasilkan dua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah” ucapnya
Muswil III Muhammadiyah diikuti oleh ratusan peserta yang merupakan wakil dari 12 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Papua Barat. Terdapat 61 Calon Pimpinan dan pengurus Wilayah atau Calon Formatur.
Pembukaan Muswil dihadiri Dr. Muhammad Saad Ibrahim, MA, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang tabligh dakwah komunitas, kepesantrenan, pembinaan haji dan umroh,
Turut hadir Mantan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, anggota DPD RI Sanusi Rahaningmas dan warga Muhammadiyah di Papua Barat dan Papua Barat daya. Muswil rencana digelar selama 2 Hari yakni (28/12) hingga (29/12). (*)