Nabire, Jubi – Juru bicara mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya dan Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah atau IMPT Kota Studi Manokwari, Itam Mirip mengatakan penambangan Blok Wabu di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, akan menjadi mesin pemusnah Orang Asli Papua. Hal itu dinyatakan Mirip melalui layanan pesan WhatsApp pada Jumat (19/1/2024).
Mirip mengatakan selama ini Gunung Wabu menjadi penghidupan masyarakat adat di Kabupaten Intan Jaya. Jika gunung itu ditambang, penambangan tersebut akan menghancurkan lingkungan di sana, termasuk ekosistem tumbuhan, hewan, maupun serangga di Intan Jaya.
“Kami berpadangan bahwa hutan merupakan kekayaan kami, agar anak cucu kami bisa menikmatinya bukan dengan cara macam pencuri yang mau menghabiskan hutan dan memusnakah sumber sumber hidup kami,” katanya.
Salah seorang mahasiswa asal Intan Jaya yang berkuliah di Manokwari, Loti Selak mengatakan penambangan Blok Wabu merupakan kepentingan kaum kapitalis dan kolonial indonesia. “Kami tahu bahwa mereka merencanakan tambang emas Wabu demi kepentingan kapitalis dan kolonial indonesia,” katanya.
Selak mengatakan rakyat sipil Intan Jaya tidak meminta kehadiran investasi Blok Wabu. Menurutnya, rakyat sipil Intan Jaya sadar bahwa investasi Blok Wabu akan merugikan kehidupan rakyat.
“Oleh sebab itu kami mahasiswa Intan Jaya dan simpatisan yang peduli alam dan manusia dengan tegas mendukung aksi demo yang dilakukan kawan-kawan kami di Nabire,” ujar Selak.
Anggota IMPT Ronni Wamu menilai investasi Blok Wabu hadir hanya untuk menutupi isu Papua merdeka. “Di balik itu ada pelanggaran Hak Asasi Manusia. Emas yang akan mereka Ambil. Tapi [bagi] rakyat setempat, apa yang akan untung ketika investasi itu beroperasi? Kami menolak tegas kehadiran blok Wabu,” katanya. (*)
Discussion about this post