Sentani, Jubi – Sebanyak 48 warga masyarakat dari tujuh kampung di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura menerima bantuan fasilitas budi daya ikan berupa waring, benih ikan, dan pakan.
Bantuan ini bersumber dana Otsus Distrik Sentani Timur tahun 2023 dan diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, di dermaga Khalkote, Distrik Sentani Timur, Sabtu (14/10/2023).
Salah seorang warga penerma bantuan, Jubal Ohee, mengaku dirinya sangat siap dan akan melakukan perubahan serta pengembangan demi peningkatan ekonomi yang lebih baik lagi ke depannya.
“Rencana ada 50 keramba. Bantuan saat ini ada 1000 ekor benih ikan nila dari Pemerintah Distrik Sentani Timur,” ujar Jubal saat ditemui Jubi di Sentani, Sabtu (14/10/2023).
Jubal menjelaskan dampak positif dari budi daya ikan di Distrik Sentani Timur sangat signifikan. Ada banyak masyarakat yang sudah membuka usaha kios di pinggir jalan utama, ada yang membuka warung makan, bahkan membuka rumah makan besar di pinggir Danau Sentani.
“Yang lalu bantuan pemerintah diberikan per kelompok, hasilnya tidak nampak. Bantuan kali ini kepada masing-masing orang dari setiap kampung. Otomatis ada upaya dan tanggung jawab terhadap bantuan yang diterima karena bantuan ini sangat komplit,” katanya.
Menurutnya, setelah menerima bantuan 1000 ekor bibit ikan nila, dibutuhkan waktu tiga hingga empat bulan ke depan untuk mendapat hasil terbaik yang bisa dipanen.
“Saat ini saya sudah ada lima pelanggan tetap yang menerima ikan untuk kepentingan penjualan di warung makan,” katanya.
Ohee mengataka bantuan benih ikan nila kepada masyarakat adalah bentuk perhatian serius dari pemerintah.
“Padahal kami penerima manfaat saat ini berada di pesisir Danau Sentani yang sangat dekat dengan bibit ikan itu sendiri,” katanya.
“Yang terpenting adalah hasilnya bisa berguna dan berdampak bagi ekonomi keluarga, serta pengembangan dan rutinitas budi daya ikan terus berjalan,” sambungnya.
Hal senada juga dikatakan Hendrik Ohee, warga yang juga menerima bantuan fasilitas budi daya ikan. Ia mengatakan bantuan yang hendak diberikan kepada masyarakat adalah jaring dan perahu atau waring.
“Bibit ikan sangat banyak di danau, hanya fasilitas yang diperlukan sangat terbatas. Tetapi bantuan kali ini dengan 1000 ekor benih ikan nila ini akan diupayakan ke depannya lebih baik,” ujarnya.
Ohee juga mengingatkan kepada pemerintah daerah, khusus bantuan pakan ikan yang diberikan, penting untuk diperhatikan dari sisi dampak lingkungan terhadap habitat endemik di Danau Sentani.
“Ada puluhan hingga ratusan tambak dan keramba apung di Danau Sentani yang menggunakan pakan ikan yang sama. Penggunaan dalam jumlah banyak dan setiap hari bagi sumber makanan ikan di dalam waring atau keramba. Pakan ikan ini justru mengendap di dasar danau bahkan membukit dan lama terurai,” katanya.
Kepala Distrik Sentani Timur, Esli Suangbruaro, mengaku belum memiliki data terhadap jumlah keramba apung di wilayahnya, dimana 95 persen warganya tinggal di pesisir Danau Sentani.
“Sejauh ini belum ada kajian atau penelitian yang memberikan informasi terhadap dampak lingkungan dari sisa pakan ikan yang berada di dasar Danau Sentani. Tetapi, hal ini penting diseriusi agar tidak berdampak lebih kepada habitat endemik bahkan masyarakat yang tinggal dan hidup di pesisir danau,” ujarnya. (*)