Jayapura, Jubi – Pengusaha Orang Asli Papua George Waromi membuat gebrakan dengan mengekspor sejumlah bahan bangunan seperti batu split atau batu pecah, semen, aspal, dan besi jembatan ke Papua Nugini. Ekspor pertamanya diluncurkan dari Jembatan Merah di Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Rabu (2/8/2023).
“Kami ekspor perdana dari Jayapura langsung menuju Vanimo, Papua Nugini. Ada 250 hingga 300 metrik ton batu pecah yang dikirim,” kata George Waromi di Jayapura, Sabtu (5/8/2023).
Waromi mengatakan bahan bangunan yang diekspor itu akan digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang sedang gencar dilakukan Pemerintah Papua Nugini. Mereka tengah membangun jalan dan jembatan untuk menghubungkan seluruh wilayah di Ibu Kota Provinsi Sandaun yang sebelumnya bernama Provinsi Sepik Barat.
“Bahan bangunan yang diekspor dari Papua akan digunakan untuk kebutuhan proyek jalan dan jembatan untuk menghubungkan Vanimo ke Wewak. Proyek jalan dan jembatan yang dikerjakan itu [panjangnya] 150 kilometer,” katanya.
Waromi menyampaikan ekspor material itu dilakukan PT Yotefa Permai yang berkedudukan di Kota Jayapura. Mereka menjadi mitra dan mendapat dukungan Pemerintah Provinsi Sandaun untuk menjadi pemasok bahan bangunan bagi perusahaan China Railway yang mengerjakan proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Papua Nugini.
Waromi mengatakan ekspor itu mendapat respon positif dari Pemerintah Provinsi Sandaun, antara lain karena jarak pengiriman yang dekat, dan harga barang yang murah. “Itu alasan kenapa kami mengekspor material dari Jayapura. Karena kita satu daratan. [Papua dan Papua Nugini]. Pengiriman dari Jayapura ke Vanimo sangat dekat, cepat, dan kualitas material yang dieskpor adalah yang terbaik,” ujarnya.
Waromi menambahkan pihaknya sudah menjadwalkan pengiriman bahan bangunan secara rutin, tiga kali dalam seminggu. Ia berharap dukungan pemerintah dan para pihak terkait dalam kepengurusan dokumen kepabenanan sehingga ekspor dapat terlaksana sesuai jadwal.
“Harapan kami pemerintah mendukung dan mempermudah semua dokumen terkait ekspor. Perjalanan memuat bahan bangunan dengan kapal dari Jayapura ke Vanimo memerlukan waktu 7 – 8 jam, sehingga dalam seminggu [kami] bisa tiga kali melakukan pengiriman,” ujarnya.
Waromi mengajak para pengusaha Orang Asli Papua menjajaki dan menangkap peluang usaha di Papua Nugini. Menurutnya, pintu dan kesempatan itu sudah terbuka lebar setelah Preiden Joko Widodo mengunjungi Papua Nugini pada Juli lalu.
Jokowi bertemu Perdana Menteri Papua Nugini James Marape di APEC Haus pada 5 Juli 2023. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas peningkatan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama dengan negara Pasifik, termasuk Papua Nugini. Presiden menyebut bahwa Indonesia dan Papua Nugini telah sepakat menyusun peta jalan kerja sama pembangunan untuk 5 tahun mendatang.
“Indonesia juga akan segera merenovasi fasilitas Rumah Sakit Port Moresby, pembangunan Posko damkar, pengelolaan sampah di Vanimo, pembangunan sekolah di Wutung, dan peningkatan beasiswa pelajar Papua Nugini,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan persnya seusai pertemuan itu.
Jokowi dan Marape juga membahas peningkatan kerja sama di bidang ekonomi. Menurut Jokowi, perdagangan Indonesia – Papua Nugini pada tahun 2022 meningkat tajam hingga mencapai 307 juta Dollar AS.
“Itu perlu terus ditingkatkan dengan mendorong kelanjutan pembahasan PTA [atau preferential trade agreement], pembentukan Business Council, kunjungan misi dagang dan investasi, [serta] partisipasi BUMN Indonesia dalam pembangunan jalan raya di Papua Nugini,” ungkap Jokowi.
Terkait konektivitas dan perbatasan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ia menyambut baik sejumlah kebijakan dan pembukaan aktivitas di perbatasan. Hal itu antara lain dilakuan dengan pembukaan rute pelayaran PNG Express, pembukaan rute terbang Denpasar – Port Moresby, ratifikasi Basic Agreement on Border Arrangement, hingga pembukaan kembali Pos Lintas Batas Negara Skouw – Wutung.
Terakhir, Presiden Jokowi dan PM Marape juga membahas kerja sama Indo-Pasifik. Presiden Jokowi menyampaikan komitmen untuk meningkatkan keterlibatan Indonesia dan negara ASEAN di kawasan Pasifik. “Termasuk dengan mengundang wakil Pasifik di East Asia Summit dan penyelenggaraan ASEAN-Indo-Pacific Forum,” kata Jokowi. (*)