Merauke, Jubi – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik – Perum Bulog Cabang Kabupaten Merauke, Papua Selatan kembali memasok beras dari Surabaya, Jawa Timur guna memenuhi kebutuhan masyarakat di empat kabupaten di wilayah selatan Papua, yakni Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digoel.
Pemimpin Cabang Bulog Merauke, Firman Mandi menyatakan, pada Juni 2023 lalu pihaknya mendatangkan 2.000 ton beras dari Surabaya. Beras yang dipasok bulan lalu itu kini tinggal sekitar 300 ton, sehingga di Juli ini pihaknya memasok kembali sebanyak 4.000 ton.
“Beras yang kita datangkan dari Surabaya itu adalah beras pemerintah dari Bulog Jawa Timur. Sebelumnya pada Juni lalu kita datangkan 2.000 ton, tapi sekarang tersisa sekitar 300 ton. Beras yang diminta bulan ini sebanyak 4.000 ton, dan itu akan dikirim ke Merauke secara bertahap melalui transportasi laut,” kata Mando, Kamis (27/7/2023).
Mando mengatakan 4.000 ton beras asal Surabaya itu akan dikirim dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 2.000 diperkirakan masuk Merauke pada awal Agustus 2023, dan untuk sisanya di tahap kedua akan masuk pada akhir Agustus nanti. Sementara untuk stok yang tersisa di gudang Bulog diperkirakan bertahan hingga akhir Juli ini.
“Kita harapkan setelah 2.000 ton beras masuk di awal Agustus nanti, pemenuhan kebutuhan untuk pegawai, TNI dan Polri dapat dipenuhi kembali. Selain itu operasi pasar akan kembali dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasaran,” kata dia.
Mando menjelaskan 4.000 ton beras yang masuk Merauke pada Agustus nanti sedianya akan memenuhi kebutuhan di empat kabupaten hingga Desember 2023. Dengan masuknya beras asal Surabaya itu kebutuhan pegawai, TNI/Polri serta operasi pasar dapat dikatakan aman untuk dilakukan.
“Ini (memasok beras dari luar) kita lakukan karena antara ketersediaan stok dan kebutuhan penyaluran setiap bulannya masih kurang. Karena penyerapan beras lokal belum maksimal pada panen pertama. Ini juga dikarenakan faktor cuaca yang mengakibatkan hasil panen menurun,” ujarnya.
Mando menambahkan selain beras yang tersisa 300 ton, di gudang Bulog Merauke juga masih tersedia minyak goreng sebanyak 9.648 liter, dan gula pasir sebanyak 17.900 kilogram.
Untuk diketahui, harga beras di pasaran Merauke saat ini berkisar antara Rp13 ribu hingga Rp15 per kilogram. Beberapa waktu sebelumnya harga beras masih berkisar Rp10 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram. Warga di sana berharap agar pemerintah menstabilkan harga beras untuk membantu perekonomian masyarakat.
“Sekarang (beras) tidak ada lagi yang harga Rp10 ribu, tapi paling murah itu Rp13 ribu. Kita sangat mengharapkan agar pemerintah segera menstabilkan harga beras. Kasihan kita punya pendapatan keluarga setiap bulan tidak ada kenaikan yang signifikan, sementara harga barang di pasaran setiap hari terus melonjak,” ungkap salah seorang warga Merauke, Kartini. (*)