Jayapura, Jubi – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Papua kembali melakukan seleksi atlet pelajar penyandang disabilitas pada cabang olahraga atletik yang dipusatkan di Lapangan Universitas Cenderawasih (Uncen) Mahacendra, Waena, Kota Jayapura, Selasa (7/3/2023).
Seleksi kedua ini dilakukan untuk mencari atlet potensial yang akan diikutkan pada iven Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) di Palembang, Sumatera Selatan, Juli tahun ini.
Namun seleksi kedua ini masih difokuskan pada satu cabang olahraga saja, yakni atletik. Seleksi ini diikuti oleh sekitar 20-an atlet pelajar dari beberapa klasifikasi.
“Seleksi ini kita lakukan untuk melihat dan menjaring atlet-atlet pelajar yang akan diikutkan pada Peparpenas di Palembang. Di seleksi kedua ini masih cabor atletik,” kata Ketua Umum NPCI Papua, H. Jaya Kusuma.
Ia menjelaskan, pihaknya akan bergerak cepat melakukan seleksi dan penjaringan atlet pelajar untuk cabor atletik dan renang di Kota Jayapura dan Biak Numfor.
“Kita akan upayakan secepatnya untuk merekrut atlet-atlet pelajar potensial untuk disiapkan menjelang Peparpenas yang sudah semakin dekat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi NPCI Papua, Kurdi mengatakan tim talent scouting sudah memantau langsung dan melakukan seleksi para atlet pelajar untuk cabor atletik di dua tempat, yakni Kabupaten Jayapura di Stadion Barnabas Youwe dan Kota Jayapura di Lapangan Uncen Mahacendra Waena.
“Ini seleksi untuk ajang Peparpenas tentunya harus dilengkapi dengan persyaratan khusus terkait pelajar harus dipenuhi. Pengurus kota dan kabupaten silahkan terus melakukan pembinaan atlet. Pembinaan secara massal dari masing-masing daerah. Semua ada porsinya tidak semua dilimpahkan kepada Provinsi,” imbaunya.
NPCI Papua dan tim talent scouting akan melanjutkan seleksi pada cabang olahraga renang yang rencananya akan dipusatkan di kolam renang USTJ, Kota Jayapura, Rabu (8/3/2023) besok.
Pada Peparpenas 2023 di Palembang, Sumatera Selatan, Juli mendatang, jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak enam cabang, di antaranya atletik, renang, tenis meja, bulutangkis, catur dan angkat berat yang menggantikan boccia.
Namun karena kesulitan anggaran, NPCI Papua kemungkinan hanya akan mengikutkaan atlet di tiga cabor saja, yakni tenis meja, atletik dan renang.
Pada iven Peparpenas IX tahun 2019 silam di Jakarta, kontingen Papua finis diperingkat tiga besar dengan memperoleh 11 medali emas, 8 medali perak dan 7 medali perunggu. Itu sebabnya, mereka ingin mengulang kembali prestasi yang sama atau memperbaiki peringkat, mengingat NPCI Papua adalah juara bertahan di ajang Peparnas XVI tahun 2021 lalu. (*)