Jayapura, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua akan selektif dalam menentukan cabang olahraga dan atlet unggulan yang akan diikutkan pada Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun ini. Hal itu terpaksa akan dilakukan karena ketiadaan anggaran.
Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan pihaknya akan memprioritaskan cabang olahraga dan atlet unggulan pada Pra-PON. Saat ini, mereka sudah menyiapkan sejumlah atlet dari cabang olahraga perorangan.
“Tentu pasti kita akan selektif dengan keterbatasan anggaran kepada cabor-cabor atau atlet-atlet yang menjadi unggulan kita, dan pasti kita akan siapkan cabor perorangan, kalau beregu memiliki jumlah yang besar dan memerlukan anggaran yang tidak sedikit,” kata Kenius, baru-baru ini.
Ia menuturkan, atlet-atlet Papua sudah sangat siap untuk mengikuti Pra-PON demi mendapatkan tiket lolos ke PON XXI di Aceh – Sumatera Utara.
Hanya saja, ia masih berharap dan menanti dukungan dana untuk bisa mematangkan persiapan atlet Papua menuju Pra-PON yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Saya lihat atlet kita sudah sangat siap untuk berlaga di PON XXI Aceh-Sumut. Cuma mereka harus didukung dengan biaya yang cukup untuk membina atlet-atlet kita ini,” ujarnya.
KONI Papua berencana menjajaki perusahaan BUMN maupun swasta untuk memberikan dukungan kepada atlet-atlet Papua agar mereka bisa tetap ikut di Pra-PON nanti.
“Kami berencana berjumpa dengan beberapa BUMN ataupun perusahaan yang ada untuk berikan dukungan, memang kita harus mencari solusi, jangan kemudian kita kecewa atlet yang sudah dibina dan dipersiapkan karena mereka punya masa depan,” katanya.
“Dan mudah-mudahan mereka bisa ikut kembali berlaga di PON Aceh-Sumut, itu harapan kami bahwa semua atlet, semua cabor yang ada bisa ikut. Ya mudah-mudahan kita diskusikan itu mudah-mudahan kita bisa didukung dari anggaran CSR,” sambungnya.
Sebelumnya, KONI Papua sangat berharap semua cabang olahraga bisa diikutkan untuk bisa lolos ke ajang PON XXI di Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 mendatang, dan demi mempertahankan prestasi mereka di PON XX lalu finis di peringkat empat besar.
“Dengan dana yang cukup, peringkat kita yang empat besar secara nasional bisa kita pertahankan, jadi kita tidak hanya menang di rumah sendiri, tetapi ketika kita keluar juga masih tetap eksis, juara itu tetap kita bawa, untuk mengangkat harkat dan martabat orang Papua dan mengangkat nama daerah. Itu tujuannya,” ujarnya. (*)