Sentani, Jubi – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, mengatakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang digelar setiap tahun di tingkat kampung hingga kabupaten, jangan dilakukan sebatas seremonial saja.
Penegasan sekda ini disampaikan pada acara pembukaan Musrenbang Distrik Wilayah Pembangunan III di Kantor Distrik Gresi Selatan, Kampung Bangai, Distrik Gresi Selatan, Kabupaten Jayapura, Rabu (1/3/2023).
Dikatakan, infrastruktur jalan dan jembatan dari Distrik Nimbokrang menuju Distrik Gresi Selatan, wajib menjadi perhatian dan fokus pemerintah daerah. Instansi teknis dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, harus menjadikan hal tersebut sebagai catatan besar dan penting, agar bisa diperhatikan dalam program kerja saat ini dan akan datang.
“Hari ini kita bisa sampai di kantor Distrik Gresi Selatan dengan kendaraan, lalu bagaimana dengan masyarakat di daerah ini yang akan membawa hasil kebun ke pasar, dengan kondisi jalan dan jarak yang cukup jauh?” katanya.
Hikoyabi juga menegaskan, dalam pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPK) pada Musrenbang saat ini, topik utamanya adalah infrastruktur jalan dan jembatan (konektivitas) dari satu kampung ke kampung lain.
“Kita tidak boleh menipu masyarakat, di sini bicara lain di sana bicara lain. Sudah banyak hasil suara mereka yang digunakan untuk mengantar kita berada pada kursi kekuasaan, lalu apa balasannya bagi mereka,” tegasnya.
Menurutnya, konektivitas antarwilayah sangat penting dan bukan hal baru dalam rentang pelaksanaan program pembangunan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat. Tetapi bukti nyata seperti saat ini, ada indikasi pejabat yang serius bekerja dan ada yang tidak sama sekali bekerja berdasarkan tugas dan fungsinya.
“Pimpinan di tingkat distrik, hal-hal yang sifatnya urgent seperti ini segera dikoordinasikan dengan cepat. Apa jadinya, jika distrik tidak merasa bahwa hal ini penting dalam semua proses pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.
Lanjutnya, Kampung Bangai menjadi indikator situasi dan kondisi infrastruktur jalan di Wilayah Pembangunan III, dan masih banyak kampung yang hingga saat ini tinggal dalam kondisi yang “gelap gulita” tanpa ada pelayanan publik yang baik.
“Maka dari Musrenbang yang dilaksanakan ini, konektivitas adalah hal utama yang diperhatikan,” ucap Hikoyabi.
Sementara itu, Kepala Kampung Bangai, Yakob Udam, menjelaskan akses jalan dari Distrik Yapsi menuju Distrik Gresi Selatan kondisinya sangat memprihatinkan selama belasan tahun. Dari sejumlah Musrenbang diusulkan, hingga saat ini tidak pernah direspons.
“Perangkat daerah, khususnya dinas teknis sepertinya menganggap apa yang kita usulkan ini adalah hal yang biasa dan tidak penting. Setiap Musrenbang kampung, tidak ada usulan lain selain jalan dan jembatan yang kami usulkan secara rutin,” katanya. (*)