Jayapura, Jubi – Sebagai sekolah penggerak, SMP Negeri 1 Jayapura, dituntut untuk memberikan pembelajaran berkualitas, inovatif, dan kreatif demi meningkatkan pendidikan.
“Pembelajaran kita sudah tidak lagi konvensional atau metode ceramah. Untuk itu, kita harus lebih dan lebih lagi memahami teknologi. Guru harus bisa berinovasi dengan teknologi,” ujar Kepala SMP Negeri 1 Jayapura, Purnama Sinaga, di Kota Jayapura, Rabu (18/1/2023).
Pendidikan yang kreatif dan inovatif sesuai dengan program sekolah penggerak, yaitu pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter yang diawali dengan SDM unggul.
“Pembelajaran yang berkreasi dan improvisasi untuk peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman dalam mendidik anak-anak demi suksesnya proses belajar mengajar atau PBM,” ujarnya.
Guna menyukseskan pelaksanaan pendidikan berbasis teknologi, SMP Negeri 1 Jayapura menggelar in house training atau IHT peningkatan kapasitas guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka semester genap tahun ajaran 2022/2023.
IHT ini dilaksanakan selama tiga hari atau dari 18-20 Januari 2023, yang diikuti sebanyak 63 guru kelas 7, 8, dan 9 untuk meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran kelas 7.
Selain itu, memberikan pemahaman kurikulum merdeka kepada guru kelas 8 dan kelas 9, meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru, meningkatkan kemampuan guru dalam bidang teknologi sehingga bisa merancang pembelajaran yang menarik.
“IHT ini terlaksana berkat hasil rapat dewan guru dan program kerja sekolah tahun anggaran 2023. Kami menghadirkan pemateri atau motivator nasional dan konsultan ahli SDM, yaitu Mr. T. Joseph, MBA,” jelasnya.
Materi pelatihan yaitu review kurikulum operasional satuan pendidikan, analisis CP, TP, menyusun modul ajaran dan penilaian, pembelajaran berdiferensi dan asrama, project penguatan profil pelajar bersatu, perencanaan berbasis data (analisis rapor dan dapodik, digitarisme sekolah lama merdeka belajar).
“Kami juga memberikan pendampingan kepada guru penggerak agar dapat memberikan dampak bagi peningkatan kualitas guru yang profesional dan peserta didik. Harus memiliki integritas dalam pendidikan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura melalui Sekretarisnya, Abdul Majid, berharap para guru tetap menjaga kebersamaan menuju prestasi yang besar.
“Dengan memiliki motivasi yang positif maka kita bisa melaksanakan PBM yang berkualitas. Jumlah sekolah penggerak ada 45 sekolah. Merencanakan program dan evaluasi dalam menyempurnakan pembelajaran,” ujar Majid yang juga penanggung jawab sekolah penggerak. (*)