Jayapura, Jubi – Tim berjuluk Mutiara Hitam baru saja memenangkan laga kandang di Stadion Lukas Enembe, Minggu (18/9/2022), dengan kemenangan tipis 1-0 di tengah terbuangnya banyak peluang atas tim tamu Delta Sidoarjo.
Hasil ini jelas membawa Ian Luis Kabes dan kawan-kawan untuk sementara memuncaki klasemen wilayah timur Liga 2. Ini berarti tim besutan Ricky Nelson telah meraih kemenangan tiga kali menang melawan Kalteng Putra 4-0, Sulut United 2-1 dan Delta Sidoarjo 1-0 sedangkan kalah melawan Persiba Balikpapan dengan skor 2-1.
Mungkin derby Papua boleh dianggap laga keras, karena Persewar melawan PSBS Biak, di Lapangan Cenderwasih berlangsung keras dan melahirkan satu merah dan hujan kartu kuning. Hal ini jelas membuat tim Mutiara Hitam harus berhati-hati jelang derby Papua.
Pelatih Ricky Nelson sendiri mengakui kalau derby Papua pasti menarik dan bergengsi. Apalagi tim Mutiara Hitam selama di Liga 1, lebih ramai kalau derby Papua melawan tim Badai Pegunungan Persiwa Wamena. Kini derby Papua tak seramai dulu saat semua klub Papua berada di Indonesia Super League, mulai dari Persiram Raja Ampat, Persiwa Wamena, Perseru Serui dan Persidafo Kabupaten Jayapura.
Meski menempati urutan pertama dengan sembilan poin dan unggul tiga poin dari Deltras dan Putra Delta Sidoarjo, namun pembenahan masih perlu, terutama laga terakhir melawan Deltras hanya mampu mencetak satu gol. Bahkan striker Patrick Wanggai seakan akan mandul di depan gawang tim Deltras dan bola berhasil disambar Ramai Rumakiek sehingga gol bagi Mutiara Hitam.
Kelemahan sisi kiri Persipura terlihat saat tim Mutiara Hitam tandang ke Persiba Balikpapan, penyerang wing Persiba Balikpapan mampu melewati bek kiri Persipura, Fridolin Yoku. Begitu pula saat melawan Deltras terjadi dua kali blunder karena salah passing kepada lawan di depan gawang sendiri.
“Untung tidak gol,” kata Stevie Dumbon pecinta Persipura yang setia menonton Persipura kepada Jubi melalui pesan singkatnya, Senin (19/9/2022).
Bahkan mantan jurnalis TV RCTI itu mengritik Patrick Wanggai striker gaek Persipura, karena dinilai telah menyia-nyiakan tiga peluang di depan gawang Deltras. “Dia sepertinya ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa mencetak gol,” tambah Dumbon geram.
Walau demikian babak pertama saat menjamu Deltras ball possession tim Mutiara Hitam sebanyak 60 persen sedang tim tamu hanya 40 persen. Tertinggal 0-1 jelas tim tamu tak mau tinggal diam dan terus menekan pada babak kedua.
Memang evaluasi bagi Ian Kabes dan kawan-kawan wajib dilakukan tim manejer maupun pelatih karena tampaknya pressure terhadap tim lawan kurang, man to marking (zone marking) tidak jalan, begitu pula dengan satu dua sentuhan (one two touch) termasuk operan pendek bola dari kaki ke kaki yang selama ini diperagakan Mutiara Hitam tidak kelihatan.
“Intinya pecinta Persipura merasa kurang puas dengan performance anak anak Mutiatra Hitam di depan pendukung Mutiara Hitam,” kata Dumbon mantan pengurus KONI Papua ini.
Mudah mudahan, ada perubahan dan permainan Ian Luis Kabes dan kawan-kawan mampu mengembalikan karakter permainan yang sebenarnya. Bola pendek dan sentuhan satu tua serta pergerakan tanpa bola. Tanpa harus membuat kesalahan fatal mulai dari blunder, lawan mudah mengambil bola dan salah umpan. Persipura akan kembali menjamu tim asal Jawa Timur Putra Deta Sidorajo di Stadion Lukas Enembe pada 27 September 2022. (*)