Sentani, Jubi – Program Studi Informatika Fakultas Teknik dan Sistem Informasi Universitas YAPIS Papua (UNIYAP) menggelar lokakarya kurikulum, yang dihadiri juga oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon.
Kadis Kominfo juga melakukan penandatanganan MoU antara Fakultas Teknik dan Sistem Informasi UNIYAP dengan Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura, serta memberikan masukan dalam kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menuju Indonesia Jaya.
Setelah melakukan penandatanganan MoU, Gustaf Griapon diberikan waktu untuk mensosialisasikan atau mempresentasikan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI 2022 di wilayah adat Tabi, Jayapura, Provinsi Papua.
“Setelah mengikuti lokakarya dan melakukan MoU, saya juga sampaikan presentasi atau sosialisasikan tentang pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI pada Oktober 2022 mendatang,” ujar Gustaf melalui pesan WhatsApp yang diterima Jubi, Jumat (2/9/2022).
Dikatakan, saat presentasi pelaksanaan KMAN VI, semua peserta sangat antusias untuk menerima informasinya. Pihak kampus juga sangat mendukung terlaksananya event masyarakat adat ini, yang digelar lima tahun sekali, dan kali ini dilaksanakan di Kabupaten Jayapura.
“Mungkin nanti lewat mahasiswa yang diberikan tugas untuk melakukan riset terkait masyarakat adat atau event KMAN ini,” jelas Griapon.
Presentasi KMAN VI juga dilakukan di UNIYAP di hadapan ratusan mahasiswa-mahasiswi STMIK Umel Mandiri Jayapura, setelah materi kuliah umum diberikan.
“Dalam kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa dan mahasiswi ini, selaku koordinator bidang infokom pada kepanitiaan lokal KMAN VI, saya juga memaparkan presentasi tentang kegiatan-kegiatan KMAN yang akan dilakukan di wilayah adat Tabi, pada Oktober mendatang,” ucapnya.
Griapon berharap, apa yang telah disampaikan dalam presentasinya terkait KMAN VI, menjadi tanggung jawab dari para dosen dengan memberikan tugas-tugas besar kepada mahasiswa dalam pelaksanaan KMAN VI, yang direncanakan pada 24-30 Oktober 2022 mendatang.
“Ada banyak hal baru dan juga informasi yang penting untuk ditelusuri, apalagi soal hak ulayat dan keberadaan masyarakat adat itu sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lokal KMAN VI, Timoteus Demetouw menjelaskan bahwa setiap bidang dalam kepanitiaan sedang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, dalam mempersiapkan apa yang diperlukan oleh masyarakat juga fasilitas pendukung lainnya.
“Semua harus dipastikan siap sebelum para peserta tiba di Jayapura, terima kasih juga kepada semua pihak yang terus menyuarakan dan sosialisasi terkait pelaksanaan KMAN VI ini,” ucapnya. (*)