Sentani, Jubi – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Abdul Rachman Basri mengatakan pelestarian lingkungan hidup harus bersinergi dengan pariwisata serta adat istiadat yang menjadi kebudayaan masyarakat lokal.
Dikatakan, hadirnya tempat-tempat wisata yang diinisiasi oleh masyarakat lokal sendiri, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pelestarian lingkungan alam di tempat tersebut. DLH pun terus membangun koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait, khususnya masyarakat lokal yang berinisiatif mengelola tempatnya sebagai lokasi wisata.
“Yang menjadi fokus kita adalah lingkungannya, apakah perlu ada pohon di tempat wisata, apakah lahan atau tempatnya perlu ada bak penampungan sampah sementara, termasuk tenaga kebersihan jika diperlukan,” katanya, saat ditemui di Sentani, Minggu (5/6/2022).
Sementara itu, Kepala Distrik Sentani, Marsuki Ambo mengatakan dalam rangkaian kegiatan dan sosialisasi di tengah masyarakat, salah satu bagian yang tidak terpisahkan yakni terkait pelestarian lingkungan alam sekitar.
“Kebersihan lingkungan perumahan, pembersihan sampah-sampah di selokan, sungai, dan penempatan tempat pembuangan sampah sementara,” katanya.
Menurutnya, Distrik Sentani sebagai pusat ibu kota harus menjadi teladan. Sebagai pintu masuk bagi orang luar yang berkunjung ke Papua, wilayah ini harus nyaman, ramah, dan damai.
“Setiap hari bila perlu ada Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Sehingga setiap orang tetap menjaga lingkungannya dengan kesadaran sendiri. Masyarakat tidak boleh tinggal dan hanyut hanya dalam kegiatan yang bersifat seremonial saja, semua butuh tindakan yang nyata,” jelasnya. (*)
Discussion about this post