Jayapura, Jubi – Masyarakat Papua khususnya di Kota Jayapura mulai khawatir setelah melihat video beredar tindakan anarkistis yang dilakukan massa yang mengiringi jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Pantauan Jubi, Kamis (28/12/2023) mulai dari wilayah Abepura, Entrop, hingga Holtekamp, pedagang memilih menutup dagangan atau toko mereka dan memilih berjaga-jaga.
“Saya melihat banyak video beredar di Facebook, mereka melempar bangunan, menghancurkan mobil, motor, bahkan melukai Bapak Penjabat Gubernur Papua, makanya saya memilih tutup (toko),” ujar Asnawi salah satu pedagang toko sembako di Entrop, Distrik Jayapura Selatan.
Dikatakannya, ia memilih menutup dagangannya lantaran khawatir kejadian tahun 2019 terulang kembali. Saat itu banyak toko, rumah, dan bangunan warga di Entrop menjadi sasaran warga.
“Saya bersyukur dapat mengetahui kejadian di Sentani, Kabupaten Jayapura dengan banyaknya video yang beredar, sehingga saya memilih menutup toko saya. Saya berharap di Entrop aman-aman saja,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Manto, seorang pedagang buah di Holtekamp. Ia memilih menutup dagangannya karena takut menjadi amukan iring-iringan jenazah Lukas Enembe yang dimakamkan di kediamannya di Kota Tengah, Distrik Muara Tami.
“Semua pedagang buah di sini (holtekamp) tutup. Tidak ada yang berani jualan, saya tutup dari pagi. Kalau sudah aman situasinya baru saja jualan lagi,” ujarnya.
Manto berharap saat massa yang mengiringi jenazah Lukas Enembe ke Koya Tengah, tidak ada tindakan yang dapat merugikan masyarakat terutama pada pedagang di wilayah Holtekamp. (*)