Nabire, Jubi – Hargai orang asli Papua sebagai tuan di atas tanahnya sendiri agar cinta kasih dan kedamaian sesama manusia lebih terlihat tanah Papua melalui kelahiran Yesus Kristus.
Hal ini dikatakan Pastor Paroki Santo Yosep Nabire Barat, Dekenat Teluk Cenderawasih, keuskupan Timika, pastor Oktovianus Taena, Pr dalam homili perayaan malam kudus di gereja Katolik St. Yosep Nabire Barat. Minggu, (24/12/2023)
Menurutnya, kecintaan atas tanah dan alamnya orang Papua berbeda dengan bangsa lain, selain itu orang Papua juga memiliki belas kasih dan cinta sesungguhnya kepada sesama warga termasuk orang pendatang di tanah Papua.
“Selain mereka [orang Papua] cinta atas tanahnya, Orang Papua sangat hargai sesama, bahwa mereka [orang Papua] hargai dan terima orang Jawa, orang Sulawesi, orang Kalimantan, juga orang Maluku di Papua,” katanya.
Lanjut mantan Pastor Paroki Timepa itu, pada berjalannya waktu, warga pendatang terlihat mendominasi birokrasi pemerintahan dan urusan perusahaan di Papua.
“Banyak orang pendatang jadi guru di Papua, tapi semakin kesini-kesini jadi kepala Dinas, jadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah maupun Provinsi. Orang Papua hanya penonton di atas negerinya.” katanya.
Tapi sementara itu, kata Oktovianus, orang Papua tidak transmigrasi ke luar pulau Papua, kecintaan mereka atas tanahnya dari generasi ke generasi.
“Orang Papua tidak pernah duduki jabatan apapun di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, juga Maluku. Mereka sangat cintai tanah mereka, hal yang sama tentunya akan diwariskan ke generasi berikutnya,” katanya.
Karena itu, menurut Pastor Paroki St. Yosep, orang Papua pantas cinta atas tanah dan bangsanya, karena, orang Papua ada luka dengan sejarah masa lalu bangsa Papua.
“Kecintaan mereka [orang Papua] atas tanahnya adalah bentuk pertahanan tanah dan bangsanya karena ada luka di balik sejarah kehidupan orang Papua,” katanya.
“Maka dengan demikian, cinta dan kasih dan kedamaian kita [umat paroki St. Yosep] pun harus lahir baru, memperbaharui melalui kelahiran bayi Yesus sebagai anak Allah agar kedamaian diatas Tanah Papua yang kita injak ini,” katanya. (CR-12)