Jayapura, Jubi – Lima jenazah terduga anggota kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB Pegunungan Bintang dimakamkan di Taman Pemakaman Umum atau TPU Okpol Kampung Okpol, Distrik Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, pada Selasa (3/10/2023).
Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz 2023, AKBP Bayu Suseno mengatakan jenazah OBM (38), NAM (26), OK ( 27), AL (19), dan TA (22) telah dimakamkan pada Selasa sekitar pukul 15.15 WP. Pemakaman itu dipimpin Ketua Forum Kerukununan Umat Beragama Pegunungan Bintang, Pdt Anselmus Taplo.
“Kelimanya sudah dimakamkan tadi sore di pemakaman umum Oksibil. [Pemakaman itu] dihadiri pemerintah dan masyarakat setempat,” kata Bayu melalui layanan pesan WhatsApp, Selasa.
Kelima jenazah yang dimakamkan itu adalah terduga anggota TPNPB yang tewas dalam penyergapan personel Satuan Tugas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz di Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang, pada Sabtu (30/9/2023). Jenazah kelima orang itu dievakuasi dari Kampung Modusit ke Oksibil sejak Senin (2/10/2023) hingga Selasa dini hari.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Mohammad Dafi Bastomi mengatakan prosesi pemakaman dilakukan setelah kelima jenazah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang. “Kami sebelumnya telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat soal tempat pemakaman kelima jenazah TPNPB yang tewas saat penegakan hukum dilakukan,” kata Dafi.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang Jenni Linthin mengonfirmasi informasi tentang pemakaman di TPU Okpol itu. “Siang tadi kami secara resmi telah menerima kelima jenazah, saya yang mewakili Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Jenni.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Seperyanus Kakyarmabin mengatakan prosesi pemakanan kelima TPNPB sudah dilaksanakan dengan baik oleh TNI, Polri, pemerintah, dan masyarakat. “Kami terima kelima jenazah TPNPB yang tewas dalam keadaan utuh. Artinya tidak ada tanda-tanda mutilasi, dan [mereka telah] dimakamkan secara baik,” kata Kakyarmabin. (*)