Jayapura, Jubi – Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw menyebut penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI (KMAN VI), hari kebangkitan Masyarakat Adat (Madat) Tabi yang ke 9, dan Festival Danau Sentani (FDS) yang akan diselenggarakan pada 24-30 Oktober 2022, adalah bagaimana masyarakat adat bersatu pulihkan kedaulatan untuk menjaga identitas kebangsaan Indonesia yang beragam dan tangguh menghadapi krisis.
Hal itu dikatakan oleh Awoitauw yang juga ketua KMAN, dalam media gathering bersama insan pers di salah satu hotel di, Kabupaten Jayapura, Kamis (25/8/2022).
Awoitauw mengatakan, penyelenggaraan KMAN ke VI dilaksanakan di Papua itu diputuskan pada KMAN Ke V dan pada KMAN ke VI dilaksanakan di Jayapura. Nanti KMAN ke VII akan diputuskan dimana tempat penyelenggaraan selanjutnya. Kongres digelar untuk mencari pemimpin baru tapi juga bagaimana membangkitkan masyarakat adat.
“Melalui KMAN dapat menata kampung adat, kemudian menata ruang kelola madat, peta budaya, dan bagaimana menata identitas kebangsaan untuk kesejahteraan bersama,” katanya.
Awoitauw mengatakan, melalui konggres AMAN ini bisa menjadi momentum kebangkitan masyarakat adat se Nusantara, termasuk Papua.
“Sebab masyarakat adat memiliki posisi penting dalam kehidupan bangsa ini. Sebelum ada negara masyarakat adat sudah membentuk identitas kebangsaan untuk melindungi masyarakat adat itu sendiri,”katanya.
Pada kesempatan itu, Awoitauw membeberkan juga, makna perayaan hari kebangkitan Masyarakat Adat Tabi yang akan dirayakan Oktober mendatang. Bagaimana masyarakat di wilayah Tabi dapat menampilkan hasil kreativitas mereka yang telah dikerjakan selama 9 tahun.
“Pada momentum tersebut masyarakat adat akan menampilkan hasil karya, seni, kreatfitas mereka kemudian ada sarasehan yang dilakukan di beberapa kampung dan sebagainya tapi juga bagaimana Masyarakat adat bisa bersatu,”katanya.
Awoitauw mengatakan, penyelenggaraan FDS bermakna menunjukkan pariwisata budaya dan keindahan alam untuk mewujudkan Program nasional, akni adalah desa wisata, selain itu juga jadi ajang promosi ketahanan pangan lokal.
“Saya harap agar pemerintah di wilayah adat tabi dan juga masyarakat dapat memberikan kontribusi pikiran,tenaga dan lainnya untuk menyukseskan KMAN,” katanya.(*)