Jayapura, Jubi- Rabu sore itu (24/8/2022) itu, Johanes Tecuari dan paitua Fonataba baru saja membabat rumput di sekitar Tugu Pendaratan Tentara Sekutu di samping SD YPK Hamadi. Jam menunjukkan pukul 15.00.
Sambil duduk istirahat di depan pintu masuk ruang informasi, Johanes Tecuari mulai membagi kisah, pengalamannya menjadi penjaga Situs-situs Perang Dunia II di Kota Jayapura.“Saya mengawali tugas menjaga situs perang pasifik sejak 1981 di Tugu Mac Arthur,”katanya kepada jubi.id seraya menambahkan sampai 2019 lalu baru pindah tugas di situs pendaratan tentara sekutu di Pantai Hamadi.
Selama menjaga di Tugu Mac Arthur banyak sekali pengunjung yang datang, Tapi kata Tecuari, waktu itu pemilik tanah mau mengambil alih dan menggantikan dia. Akhirnya dia dipindahkan ke situs Perang Dunia Kedua di Pantai Hamadi. “Sejak 2019 saya mulai membenahi dan melengkapi ruang informasi ini dengan mendapat foto-foto perang di Pantai Hamadi dari para pengunjung yang bersedia membantu kami,”katanya.
Dia mulai menunjukkan foto foto pendaratan tentara sekutu di Pantai Hamadi pada 24 April 1944, di mana ada Jenderal Douglas Mac Arthur bersama pasukannya mendarat di Pantai Hamadi. “ Sebutan pendaratan dengan nama Invasie strand,”kata Tecuari.
Menurut dia ada pula foto-foto sisa tank perang dunia kedua, yang juga merupakan sumbangan dari para pengunjung. “Memang pengunjung sekarang sangat sedikit, apalagi sejak adanya Pandemi covid 19 membuat mereka sangat jarang berkunjung, kecuali anak anak sekolah,”katanya.
Tugu pendaratan tentara sekutu berukuran sekitar 40 meter kali 100 meter atau seluas 400 hektar saja di tengahnya ada taman dan tunggu. “Ada toilet tetapi airnya kurang atau jarang mengalir,”kata Tecuari seraya menambahkan ada usul agar Dinas Kebudayaan dan Parawisata bisa memperbaiki toilet dan juga ruang informasi.
Tecuari mengaku belajar sejarah perang dunia kedua dari cerita orang tuanya, waktu itu mereka tinggal di Benyom Distrik Nimboran dan tentara Jepang masuk ke sana dan berperang dengan tentara Sekutu Amerika Serikat.
Jurnalis Jubi.id juga memberikan buku tentang kisah Perang Pasifik di Kota Jayapura berjudul Jayapura Ketika Perang Pasifik-1944-1945.
Tugu pendaratan Hollandia
Tecuari menjelaskan pada 22 April 1944 pertama kali tentara sekutu pimpinan Jenderal Douglas Mac Arthur mendarat di Hollandia sebutan Kota Jayapura kala itu. “ Banyak tank- tank di pantai Hamadi tetapi sekarang hanya sisa empat buah saja yang ada di pantai Hamadi,”katanya menambahkan.
Pendaratan di Pantai Hamadi sangat terkenal dengan sebutan Invasie strand Hamadi. Ia benar pada 22 April pukul 10.00 Waktu Papua, General Douglas Mac Arthur dengan strategi loncat katak mendarat di pantai Hamadi. Hari itu mendarat Divisi ke 41 Amerika Serikat dengan Armada Ketujuh terdiri dari 37.500 pasukan tempur dan 18.000 spesialisen atau non cimbatten di Teluk Humbolt dan pantai Hamadi.
Sekitar pantai Hamadi sampai dengan pelabuhan di Werf merupakan pangkalan Angkatan laut, bahkan dua dok di pelabuhan Hollandia tempat perbaikan kapal kapal yang rusak tercatat ada kapal selam bernama Abraham Lincoln pernah naik dok di situ. Selain itu Mac Arthur dan pasukan infantri Perang Pasifik memilih bermarkas di Ifar Gunung sedangkan di pangkalan udara Sentani basis angkatan udara Sekutu.
Sebagai Panglima Wilayah Pasifik Barat Daya, Jenderal Douglas Mac Arthur bermarkas di Hollandia khususnya di Ifar Gunung dari 22 April 1944 sampai dengan September 1945. Selanjutnya Mac Arthur ke Biak dan bermarkas di sana. Saat memasuki Filipina yang terkenal dengan janjinya terhadap Letnan Jenderal Jonathan Wright di Manila dengan kata “I Shall Return”. Ya Jenderal Douglas Mac Arthur berjanji akan kembali.
Tugu pendaratan tentara sekutu di Hollandia pertama kali dibangun oleh Gubernur Nederlands Nieuw Guinea Jan Van Baal. Gubernur Jan van Baal yang juga seorang antropolog ini membangun kembali pada 1958 jelang masa jabatannya berakhir. Jan Van Baal juga yang membangun tempat peristirahatan gubernur di Gedung Negara sekarang. Prof Dr Jan Van Baal menjadi Gubernur Nederlands Nieuw Guinea sejak 1953-1958. (*)