Jayapura, Jubi – Ikatan Pilot Indonesia atau IPI Papua meminta pemerintah memperkuat pengamanan bandara di Papua, agar mereka nyaman dalam memberikan pelayanan. “IPI mendorong pemerintah Indonesia untuk memperkuat pengamanan di area bandar udara, lapangan terbang, dan airstrip di Papua,” ujar Ketua IPI, Capt Rama Noya kepada wartawan di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Sabtu (18/3/2023).
IPI mencatat dalam periode Januari – Maret 2023 telah terjadi empat kali gangguan keamanan yang serius terhadap penerbangan sipil di Papua. “Saat ini kami masih menunggu hasil dari rekomendasi ini, agar memudahkan kami dari IPI untuk membahas pengamanan di bandara udara lebih komprehensif,” ujarnya.
Sebagian besar kebutuhan hidup dari masyarakat Papua dipasok melalui pesawat terbang, termasuk bahan makanan, obat-obatan, pakaian, bahkan bahan bakar minyak (BBM). Transportasi warga ke berbagai wilayah di Papua juga hanya bisa dilakukan dengan pesawat atau helikopter.
“Penerbangan sipil di Papua merupakan urat nadi kehidupan dan memberikan pelayanan dan misi kemanusiaan. Oleh karena itu, penerbangan harus dijaga oleh masyarakat Papua. Menyerang atau menganggu keamanan penerbangan sipil sama saja menganggu masyarakat Papua,” ujar Rama.
Ia meminta pemerintah Indonesia menjalankan amanat Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, khususnya terkait pengamanan penerbangan nasional, khususnya di Papua. “Ada delapan daerah masuk daerah merah dan lebih diutamakan. Penerbangan sipil di Papua harus benar-benar dijaga dan jangan diganggu,” ujarnya.
Rama menyebut pada tanggal 9 Januari 2023 pesawat milik PT Ikaros jenis Caravan PK-HVV ditembaki saat akan mendarat di Bandara Oksibil Kabupaten pegunungan Bintang. Pesawat itu akhirnya batal mendarat di Oksibil.
Tanggal 7 Februari 2023 pesawat milik PT Susi Air jenis Pilatus PC-6 Porter PK-BVY dibakar setelah mendarat di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain itu, pilot pesawat tersebut, Philip Mark Mehrtens disandera kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, dan hingga kini belum dibebaskan.
Pada 7 Maret 2023, pesawat Cargo PT Smart Aviation dan pesawat PT Daby Air ditembaki saat akan mendarat di Bandara Bilogai, Intan Jaya. Kedua pesawat itu akhirnya gagal mendarat di Bilogai.
Pada 11 Maret 2023, pesawat penumpang milik PT Trigana Air berjenis Boeing 737-500 dengan call sign PK-YSC ditembaki saat melakuan pendaratan dan tinggal landas di Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. “Kejadian di atas memprihatinkan dan sangat disesalkan terjadi. Mari kitorang (kita) jaga keamanan penerbangan sipil di bumi cenderawasih Papua,” ujar Rama.
IPI merupakan organisasi profesi pilot di Indonesia. Sebagai bagian dari organisasi profesi pilot di tingkat internasional, IPI mengimbau semua pihak untuk menjaga serta melindungi pilot dan penerbangan sipil di Papua. (*)
