Wamena, Jubi – Dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang kedokteran di Kabupaten Jayawijaya, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jayawijaya membangun kerjasama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura.
Dalam perjanjian kerja sama disebutkan Pemkab Jayawijaya akan mengirim mahasiswa orang asli Papua (OAP) untuk kuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Uncen.
Penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) dilakukan antara Rektor Uncen, Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, dengan Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, di gedung Otonom Wene Hule Hubby, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Minggu (3/9/2023) sore.
Rektor Uncen, Oscar Oswald O. Wambrauw, usai penandatanganan MoU mengatakan kerjasama ini telah direncanakan sejak lama dan disiapkan oleh Pemkab Jayawijaya dalam rangka mempersiapan dokter atau tenaga pelayanan medis di ibukota Provinsi Papua Pegunungan itu.
“Proses administrasi penerimaan mahasiswa telah disiapkan dan hari ini penandatanganan MoU,” kata Oscar Wambrauw.
Ia mengatakan semua calon mahasiswa kedokteran asal Kabupaten Jayawijaya yang akan diterima di FK Uncen, proses dan tahapan administrasinya akan tetap mengikuti prosedur dan sistem standar nasional untuk penerimaan mahasiswa kedokteran.
“Uncen akan mengakomodir setiap calon yang disiapkan oleh daerah yang mengikuti prosedur tahapan seleksi nasional itu maupun nanti bisa kita siapkan dalam bentuk penerimaan mahasiswa kedokteran melalui jalur mandiri bagi kerja sama ini,” jelasnya.
Melalui tahapan penerimaan calon mahasiswa, baik secara nasional maupun mandiri, pihak Uncen akan melakukan secara bertahap untuk mengakomodir setiap kebutuhan Pemkab Jayawijaya.
“Karena ini sudah kita sepakati akan dilakukan setiap tahun penerimaan ada peserta didik yang kita terima dari Kabupaten Jayawijaya melalui sistem penerimaan yang dilakukan oleh pemda. Soal jumlah kita sesuaikan dengan pemda. Jadi setiap tahun tidak harus sama, tergantung pembiayaan yang disediakan oleh pemda,” katanya.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, mengatakan kerja sama itu dilakukan untuk mepersiapkan SDM dokter di Jayawijaya, sebab banyak fasilitas kesehatan yang dibangun di daerah itu namun ketersediaan tenaga dokter masih sangat minim.
“Sebab itu kita bangun puskemas tapi kesulitan dokter maka kita kerja sama dengan Uncen,” katanya.
Bupati Banua juga mengatakan selain membiayai pendidikannya, Pemkab Jayawijaya juga akan menyediakan fasilitas tempat tinggal khusus bagi mahasiswa kedokteran asal Jayawijaya, bahkan ruang kelas khusus akan disediakan oleh pemda.
“Kita carikan tempat tinggal sendiri, tidak di asrama umum, supaya mereka fokus belajar. Untuk menambah 10 persen yang diminta dari pusat itu, Uncen tidak bisa ambil karena kesulitan ruang kuliah. Mudah-mudahan 10 persen ini dari kami semua, jadi ruang kelas pun kami siapkan untuk anak-anak kita,” kata Bupati Banua.
Lebih lanjut Bupati Banua mengatakan kerja sama tersebut menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Calon mahasiswa kedokteran yang akan dikirim merupakan anak asli Jayawijaya.
“Kita gunakan Otsus maka prioritas utamanya adalah semua OAP khususnya anak asli Jayawijaya,” katanya.
Dalam kesempatan penandatanganan MoU tersebut, turut hadir Dekan Fakultas Kedokteran Uncen, Trajanus Laurens Yembise, dan 18 calon mahasiswa kedokteran angkatan pertama dalam kerja sama ini, serta perwakilan orang tua calon mahasiswa. (*)