Jayapura, Jubi – Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium atau Gakeslab Papua menggelar pelatihan bagi Penanggung Jawab Teknis atau PJT distributor alat kesehatan. Bertempat di Hotel Horison Ultima Entrop Kota Jayapura, Kamis (9/11/2023).
Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Papua Selly Ajawaila mengatakan alat kesehatan (Alkes) bersifat sensitif dan memerlukan penanganan yang benar agar tetap berfungsi baik. Karena itu, pelatihan bagi PJT mengenai cara penanganan yang tepat adalah langkah penting.
“Hal ini untuk mencegah kerusakan dan memastikan Alkes dalam kondisi yang baik saat tiba di tempat tujuan. Selain itu, tempat penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan Alkes juga harus diperhatikan agar terhindar dari kerusakan dan kontaminasi,” katanya.
Dengan melihat luasan dan geografis Papua, ujar Selly, membutuhkan keseriusan dalam penanganan distribusi alkes. Untuk itu, pihaknya berterimakasih kepada Gakeslab Papua yang sudah menggelar pelatihan tersebut.
“Saya sangat yakin pelatihan ini akan sangat membantu mencapai tujuan distribusi Alkes di Papua. Dengan begitu akan berdampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ketua Tim Kerja Pengawasan dan Sertifikasi Sarana Distribusi Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Helsy Pahlemy berharap PJT bisa menjadi tenaga yang profesional.
Oleh karena itu, ia meminta agar kapasitas PJT ditingkatkan agar mampu menjadi motor penggerak di perusahaannya yang benar-benar memahami regulasi.
“Ini sangat perlu sekali dalam rangka menangkal Alkes palsu atau ilegal masuk ke wilayah Papua. Jadi Mereka harus benar-benar sadar terhadap regulasi yang berlaku saat ini apa,” kata Helsy.
Helsy menyatakan, pihaknya ingin PJT membantu manajemen agar taat pada aturan yang berlaku dan melakukan pekerjaan sesuai standar. Sebab semua standar harus diterapkan mulai dari pembelian, penerimaan, penyimpanan sampai pemusnahan.
“Yang harus di ingat, Alkes ini tidak seperti komoditi yang lain, bahkan pemusnahannya harus tercatat dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan karena itu merupakan bagian dari pengawasan,” ujarnya. (*)