Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan orang dengan HIV (human immunodeficiency virus) tahun 2022 tercatat sebanyak 1.984 kasus.
“Kalau tahun ini, sampai dengan saat ini ada penambahan 18 kasus baru. HIV merupakan salah satu masalah yang patut diwaspadai,” ujar Antari, Jumat (4/5/2023).
HIV menyerang sistem imun tubuh manusia, dan hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan secara menyeluruh. Infeksi HIV juga merupakan penyakit menular, yaitu melalui berhubungan badan tanpa pengaman atau kondom dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.
“Penanganan masalah HIV-AIDS di Kota Jayapura perlu sinergitas dan kolaborasi seluruh elemen baik pemerintah, KPA, LSM, dan pihak keagamaan,” ujarnya.
HIV merupakan retrovirus yang menjangkit sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia dan menghambat fungsinya. HIV dapat menyebabkan AIDS (acquired immune deficiency syndrome) jika pengidapnya tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat.
“Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi serta upaya penanganan kepada orang yang terinfeks HIV agar tidak menularkan ke orang lain. Kami berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan sehingga tidak terinfeksi HIV,” jelasnya.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan Pemkot Jayapura telah mengalokasikan dana hibah kepada KPA Kota Jayapura dalam melakukan upaya penanganan dan pencegahan terhadap penyebaran penularan virus itu.
“Seluruh program yang telah masuk dalam kegiatan pihak KPA Kota Jayapura di tahun 2023 harus dilaksanakan sesuai dengan anggaran hibah yang telah dialokasikan dalam rangka penanganan dan pencegahan masalah HIV,” ujarnya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!