Jayapura, Jubi – Seorang diplomat senior Papua Nugini (PNG) menjadi fokus penyelidikan kejahatan seksual di Kepulauan Solomon. Post-Courier melaporkan bahwa polisi Kepulauan Solomon mengatakan mereka telah menerima beberapa pengaduan terhadap diplomat tersebut mengenai pelecehan dan penyerangan seksual, namun belum memberikan komentar lebih lanjut.
“Wanita PNG yang mengajukan pengaduan terhadap diplomat tersebut mengatakan dia merasa terhina dengan insiden tersebut,”demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Rabu (24/1/2024).
Dia mengaku terus menerus dilecehkan hingga kekerasan seksual terjadi akhir pekan lalu. Wanita tersebut mengatakan dia merasa terancam dan takut akan nyawanya baik di Honiara, maupun saat kembali ke rumahnya di PNG, di mana tersangka pelaku selalu melacak pergerakannya.
Menteri Luar Negeri PNG yang dilantik kembali, Justin Tkatchenko, telah mengkonfirmasi kepada surat kabar tersebut bahwa dia mengetahui tuduhan yang melibatkan diplomat tersebut. Sementara Sekretaris Departemen Luar Negeri Elias Wohengu mengaku tidak akan berkomentar sampai penyelidikan internal selesai.
Tkatchenko mengatakan jika tuduhan itu benar, pelaku akan dipanggil pulang dan dipecat dari Departemen Luar Negeri.
Ia telah menyatakan keprihatinannya atas potensi kerusakan reputasi negaranya, dengan mengatakan “kita tidak dapat menoleransi situasi seperti itu ketika hal itu membahayakan nama dan niat baik kita”.
“Cukup sudah. Kita hanya perlu memiliki warga Papua Nugini yang berkualitas baik,” tambahnya.
Sementara itu, diplomat yang dituduh melakukan intimidasi membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa masalah tersebut dibesar-besarkan. Surat kabar melaporkan, dia mengatakan siap membela diri, karena dia menjalin hubungan dengan wanita tersebut. Namun perempuan tersebut, yang menikah dengan orang asing, mengatakan bahwa dia dikejar, dilecehkan, diintimidasi dan akhirnya diserang oleh diplomat tersebut. (*)
Discussion about this post