Jayapura, Jubi- Hujan abu dari letusan Gunung Bagana di Bougainville tengah, telah meruntuhkan sejumlah rumah adat. Letusan ini menyebabkan warga harus mengungsi dan membutuhkan penampungan sementara.
Seorang menteri kabinet di pemerintahan daerah otonom Papua Nugini, Theonila Roka Matbob, mengatakan ada lebih dari 7.000 orang yang membutuhkan akomodasi sementara akibat letusan tersebut.
Gunung Bagana, meletus untuk pertama kalinya dua minggu lalu, setelah “bertapa”ย ย 11 tahun lebih. menyemburkanย abu di area yang luas, dengan lahar mengalir ke sungai di sekitar gunung.
Matbob mengatakan lapisan abu yang tebal telah meruntuhkan beberapa rumah beratap daun sagu di daerah pedesaan.
“Di mana orang-orang masih menjalani kehidupan tradisional yang paling harmonis,” katanya sebagaimana dilansir rnz.co.nz
“Jadi itu telah banyak berkontribusi [kepada orang-orang yang harus mencari perlindungan di tempat lain] dengan runtuhnya rumah-rumah yang jatuh abu, di mana abu tampaknya memiliki banyak beban yang ditambahkan ke pohon sagu yang berfungsi sebagai atap.”
Matbob mengatakan semakin banyak laporan iritasi mata dan tenggorokan akibat abu, sementara abu berdampak nyata pada pasokan air dan tanaman.
Sekitar seribu orang telah dievakuasi ke kamp-kamp di Torokina dan Wakunai, fasilitas yang tersedia mungkin harus diperluas karena sebanyak 7.000 pengungsiย lainnya mungkin memerlukan bantuan.
Menteri itu mengatakan, sementara itu pemerintah Bougainville menyediakan bantuan makanan dan non makanan kepada para korban.
Gunung tersebut terus meletus tetapi skala peristiwanya telah dikurangi menjadi level dua dari level tiga, katanya.(*)