Jayapura, Jubi – Walkabout Long Chinatown in Honiara ibukota dari Negara Kepulauan Solomon adalah sebuah judul lagu tentang warga Tionghoa dari Taiwan di pecinan di jantung Kota Honiara. Lagu ini juga diberi judul dalam Bahasa lokal atau talk Pidgin Wakabauti long Chinatown atau “Wakabaot Long Saenataon adalah “lagu rakyat populer” dari negara kepulauan itu.
Pemerintah Kepulauan Solomon telah menggambarkannya sebagai “lagu nasional, tetapi juga wilayah negara negara Melanesia” secara keseluruhan.
Edwin Nanau Siror, Rone Naqu dan Jason Que i telah mengubah lagu ini pada 1950-an, dalam bahasa Pidgin di Kepulauan Solomon. Selanjutnya direkam dan ditayangkan oleh Layanan Penyiaran negara itu, “langsung menjadi popular.”
Lagu ini popularitasnya semakin meningkat ketika direkam oleh Solomon Dakei, dan dinyanyikan untuk Pangeran Philip, Duke of Edinburgh selama kunjungan Duke ke negara itu pada 1958. Konon lagu ini menjadi hit internasional ketika penghibur dan musisi paling terkenal di Fiji Sakiusa Buli Cokocoko mengubahnya dari lagu pedesaan pulau yang santai menjadi lagu rock-and-roll
Grup Band Black Brother selama tinggal di Vanuatu pernah pula mereka lagu ini dalam Bahasa Fiji. Group pimpinan Andy Ayamiseba juga menerjemahkan lagu ini ke dalam Bahasa Biak berjudul Kenem Kasum makna dan liriknya sedikit diubah dengan gaya musik daerah Biak serta kehidupan di West Papua.
Sekarang dapat “didengar di seluruh wilayah Kepulauan Pasifik”, [dan dianggap “klasik di Pasifik”. Lagu ini juga pernah dinyanyikan pada 2010 oleh Victor Ngele, Duta Besar Kepulauan Solomon untuk Republik Tiongkok (Taiwan), pada akhir Kamp Studi Taiwan untuk Pemimpin Masa Depan dari Sekutu Pasifik di Taipei.
Sebenarnya lagu ini mengacu pada Chinatown di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon. Setelah Perang Dunia Kedua. Pada saat Honiara belum menjadi kota, para pemuda akan melintasi Pecinan Honiara saat perjalanan mereka ke akomodasi staf rumah sakit di ujung kota, dan berharap untuk bertemu perawat di sana. “Jadi lagu ini adalah berkisah tentang asmara yang dicari, dimenangkan, kalah atau hanya berharap,” tulis Wikipedia.org
Lagu dan judulnya juga menginspirasi karya akademis, seperti “Walkabout long Chinatown: Aspects of urban and regional development in the British Solomon Islands” (1969) atau “No More Walkabout” karya Clive Moore. Pecinan Panjang: Keterlibatan Asia dalam Proses Ekonomi dan Politik Kepulauan Solomon” (2007).
Tiongkok dan Taiwan
Keputusan yang diambil oleh pemerintah Kepulauan Solomon untuk mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taiwan ke Beijing telah disebut sebagai alasan dibalik pembakaran dan penjarahan di ibu kota negara itu, Honiara, pada November 2021.
Victoria Amandani Santoso dan kawan kawan dari FISIP Jurusan Hubungan Internasional Universitas Diponegoro dalam penelitian mereka berjudul Kompetisi Diplomasi: Taiwan (ROC) versus Tiongkok (PRC) di Kepulauan Solomon tahun 2016-2019.
Telah mencatat bahwa Taiwan telah menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Kepulauan Solomon selama sejak 1983. Hubungan ini dimulai atas persamaan luas wilayah dan kondisi perekonomian Taiwan saat itu. Fenomena yang dapat dianalisis adalah bentuk kebijakan Tiongkok yang mendorong Kepulauan Solomon untuk berganti hubungan diplomatik formal dengan Beijing setelah berhubungan dengan Taiwan selama 36 tahun.
Penelitian ini menjelaskan kebijakan Tiongkok dan Taiwan telah mempengaruhi keputusan Solomon berdasarkan konsep soft power. Konsep ini menekankan diplomasi berdasarkan pada tiga aspek power: budaya, nilai politik, dan kebijakan luar negeri yang cenderung bersifat tidak mengancam.
Tim peneliti menyebutkan pengaruh soft power Tiongkok terhadap relasi Kepulauan Solomon dengan Taiwan. Hal ini jelas bahwa soft power Tiongkok lebih unggul dibandingkan soft power Taiwan.
Kebijakan Sabuk Satu Jalan (BRI) atau sabuk ekonomi jalur sutra
Tiongkok memperhatikan permasalahan lingkungan global melalui green firm. Telah berhasil mempengaruhi Kepulauan Solomon untuk membangun hubungan diplomatik resmi dengan Beijing.
Tiongkok dan Taiwan berada dalam kondisi “enduring rivalry” selama lima dekade terakhir terkait identitas, wilayah, dan kedaulatan nasional. Dari perspektif Tiongkok, Taiwan berada di bawah kedaulatannya sehingga segala upaya memerdekakan diri tidak dapat diterima.
Sedangkan dari perspektif Taiwan, ia adalah negara berdaulat yang tidak termasuk dalam prinsip “One China, Two Systems”. Kompetisi keduanya sering melibatkan diplomasi untuk memperoleh pengakuan formal dari negara lain guna mempertahankan legitimasi dan haknya sebagai negara.
Pada September 2019, Kepulauan Solomon memutuskan hubungan 36 tahun dengan Taiwan dan mendukung Tiongkok. Bahkan pada 2022 ini telah menjalin kerja sama militer dengan Tiongkok dan telah mendapat tantangan dari Amerika Serikat dan kroni-kroninya di Pasifik terutama Australia dan Selandia Baru serta Taiwan yang sudah bekerja sama akhirnya didepak pula dari Solomon Island. (*)
Discussion about this post