Jayapura, Jubi – Pekan budaya dan seni penduduk asli Australia Aborigin dan warga Melanesia di Kepulauan Selat Torrest atau National Aborigines and Islanders Day Observance Committee (NAIDOC) sedang berlangsung di Australia, 3-10 Juli 2022.
Pekan NAIDOC yang diselenggarakan setiap bulan Juli, bertujuan mempromosikan pemahaman lebih luas terhadap budaya asli penduduk Aborigin dan Pulau Selat Torres serta merayakan keberlangsungan dan kontribusi budaya asli terhadap Australia yang modern.
Hal ini dikatakan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams dalam siaran pers dari public-affairs-jakt@dfat.gov.au yang diterima redaksi Jubi, Senin (4/7/2022).
Penny Williams mengatakan, Pekan NAIDOC merupakan kesempatan bagi seluruh penduduk Australia untuk merayakan sejarah, budaya serta prestasi penduduk asli Aborigin dan Pulau Selat Torres.
βKedutaan Besar Australia di Indonesia merayakan Pekan NAIDOC tahun ini dengan mengundang penduduk asli Australia terkemuka, David Williams. David akan berbagi perspektif uniknya tentang bagaimana peran budaya mempengaruhi karya kreatifnya di industri komunikasi strategis,β tambah Duta Besar Williams.
Selama di Indonesia, David akan bertemu dengan mahasiswa Indonesia, komunitas seni kreatif, dan alumni Indonesia dari universitas Australia untuk berbagi keahliannya dalam membawa perspektif budayanya ke dalam proses kreatif melalui serangkaian diskusi kreatif dan pertunjukan Didgeridoo di Jakarta, Bandung, dan Bali.
βKami mengajak Anda untuk mengikuti media sosial kami untuk mengetahui serangkaian cerita dan perspektif NAIDOC pekan ini juga sepanjang tahun,βkatanya.
Laman naidoc.org.au menyebutkan, dengan meningkatnya kesadaran akan sejarah budaya yang berbeda dari suku Aborigin dan Penduduk Torres Strait Islands, NADOC diperluas untuk mengenali orang dan budaya Penduduk Torres Strait Islands.
Lebih lanjut dikatakan, Komite ini kemudian dikenal sebagai National Aborigines and Islanders Day Observance Committee (NAIDOC). Nama baru ini telah menjadi judul sepanjang minggu, bukan hanya hari. Setiap tahun, sebuah tema dipilih untuk mencerminkan isu-isu dan peristiwa penting untuk NAIDOC Week.
Selama pertengahan 1990-an, Komisi Aborigin dan Penduduk Pulau Selat Torres (ATSIC) mengambil alih pengelolaan NAIDOC sampai ATSIC dibubarkan pada 15 April 2004.
Selama periode 2004 hingga 2005 ada pengaturan sementara, dengan mantan Senator Aden Ridgeway mengetuai Komite hingga 2008.
Anne Martin dan Ben Mitchell menjabat sebagai ketua bersama Komite NAIDOC Nasional dari 2008 hingga 2018, ketika Patricia Thompson dan John Paul Janke terpilih sebagai Ketua Bersama.
Komite NAIDOC Nasional telah membuat keputusan penting tentang perayaan nasional setiap tahun dan memiliki perwakilan dari sebagian besar negara bagian dan teritori Australia.
Melanesia Selat Torrest Australia
Mengutip bbc.com menyebutkan orang-orang tradisional di Selat Torres berasal dari Melanesia dan berbicara dalam dua bahasa yang berbeda. Mereka berbeda dari orang Aborigin Australia yang tinggal di daratan. Sepintas wajah mereka mirip suku Marind Anim di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan, Indonesia.
Selama 25 tahun terakhir, para arkeolog yang bekerja di Selat Torres telah menemukan bukti pemukiman manusia yang berasal dari 2.500 tahun yang lalu. Ada sekitar 6.800 penduduk Torres Strait Island yang tinggal di selat dan diperkirakan 42.000 tinggal di luar pulau, sebagian besar di Queensland utara.
Selat Torres dinamai menurut nama seorang kapten Spanyol, Torres, yang berlayar melalui selat itu pada tahun 1606 dalam perjalanannya ke Filipina.
Pada paruh pertama abad ke-19, kapal-kapal pedagang secara teratur berlayar ke pantai timur Australia dan melalui Selat Torres. Dari perjalanan mereka ke pelabuhan di India dan Asia, tetapi hanya sedikit yang berhenti di pulau-pulau itu.
Pada 1850-an, pedagang barat menemukan laut yang dekat dengan Great Barrier Reef dan Torres Straight kaya akan bΓͺche-de-mer (Teripang) hewan laut yang banyak dicari.
Pada 1870-an, ada serbuan mutiara di perairan sekitar pulau-pulau dan tak lama kemudian Sekretaris Kolonial di Inggris memutuskan untuk mencaplok wilayah yang menguntungkan ke koloni Queensland saat itu.
Tokoh pejuang hak atas tanah terkenal dari Kepulauan Selat Torres paling dikenal bernama Eddie Koiki Mabo.
Dia lahir di pulau Mer, Mabo menjadi terkenal karena karyanya yang mengkampanyekan hak tanah Pribumi dan atas perannya dalam keputusan penting Pengadilan Tinggi Australia yang membatalkan doktrin hukum terra nullius (“tanah milik siapa pun”), yang telah menjadi ciri hukum Australia sehubungan dengan tanah dan hak milik.
Sebagai hasil dari kasus itu, pulau-pulau itu adalah tempat pertama di Australia di mana Gelar Asli diakui berdasarkan hukum Australia. Mabo meninggal karena kanker pada 1992, saat berusia 55, lima bulan sebelum Pengadilan Tinggi membatalkan “terra nullius”, yang akhirnya mengarah pada penciptaan berbagai bentuk undang-undang hak atas tanah untuk penduduk asli Australia.(*)
Discussion about this post