Jayapura, Jubi – Adalah El Capitano Boaz T Solossa yang menginginkan tiga klub Liga 2 Group 4 Papua semua bisa lolos ke babak 12 untuk berjuang ke Liga 1. Hasil putaran pertama Liga2 Group 4 baru klub Papua berjuluk Napi Bongkar yang menempati urutan pertama Grop 4 dengan jumlah point 11 sedangkan Persewar dan Persipura masih berada di luar tiga besar.
Pasalnya hanya tim yang masuk tiga besar yang otomatis masuk ke babak 12. Artinya setiap Group hanya diambil tiga klub papan atas saja sehingga total jumlah klub hanya 12 yang berkompetisi merebut jatah menuju Liga 1 Indonesia musim 2023/2023. Sebaliknya klub di bawahnya akan bertarung lagi agar bisa tetap di Liga 2, jika gagal akan turun ke Liga 3.
Ini berarti putaran kedua Liga 2 akan semakin ketat dank eras, karena setiap klub akan berjuang demi tetap berada di posisi tiga besar Group. PSBS Biak boleh berbangga masih menempati peringkat 1 putaran pertama Group 4.
Bagaimana dengan Persipura dan Persewar Waropen dalam laga putaran kedua, tentunya kedua tim ini termasuk klub lainnya dan juga PSBS Biak akan berlatih keras dan menambah pemain baru. Yan Mandenas menejer PSBS Biak sudah mewanti wanti akan mengontrak pemain baru termasuk melirik Ramai Rumakiek dalam putaran kedua nanti.
Soal PSBS Biak yang mengontrak banyak pemain, justru tak kelihatan penyerang Malvin Rumere dalam skuad Napi Bongkar. Nama Malvin Rumere belum pernah diturunkan dalam laga putaran pertama Liga 2, termasuk duduk di bangku cadangan tim.
Jika menyimak hasil putaran pertama Group 4 jelas hanya PSBS Biak 11 point, Persipal Babel 9 point dan Kalteng Putra 8 point menempati posisi satu, dua dan tiga. Persewar dan Kalteng Putra miliki point sama 8 tetapi Boaz T Solossa dan kawan-kawan kalah dalam selisih gol (-3).
Kalau mau lolos ke babak selanjutnya 12 besar, ketiga klub Papua harus berjuang keras, PSBS Biak harus tetap pertahankan posisinya sedangkan Persipura dan Persewar harus bekerja keras menuju tiga teratas dalam Group IV.
Persewar Waropen akan menambah amunisi baru dan memaksimalkan kombinasi antara pemain muda dan senior. Seperti kombinasi antara Boaz Solossa dan Ricardo Kaka Youwe yang berhasil membuat lini belakang Persipura kocar-kacir. Artinya daya serang mereka dan pertahanan Persewar harus ditingkatkan agar mampu menang di laga tandang maupun kandang.
Persipura ‘Raja Seri’
Berbeda dengan Persipura, selama laga tandang selalu bermain seri dan hanya kalah sekali dalam laga derbi melawan Persewar Waropen dengan skor 2-1. Pertandingan terakhir putaran pertama di Stadion Mandala, Tinus Pae dan kawan-kawan bermain imbang 1-1, laga tandang ke Palangkaraya juga 1-1, bermain melawan Sulut United seri 0-0 dan Persiba Balikpapan di Mandala skor 1-1. Hasil putaran pertama Persipura hanya meraih 7 poin.
Bagaimana menjaga peluang untuk lolos ke babak 12? Menurut Ferdinando Fairyo menejemen Persipura harus meningkatkan bonus pemain agar menambah semangat untuk lolos ke babak 12 dan tentunya menambah pemain baru.
Persipura termasuk klub yang terlambat star menyiapkan tim,empat hari sebelum berangkat ke Palangkaraya pelatih Tony Hoo baru tiba di Kota Jayapura. Sehingga persiapan tim mepet dan singkat.
Tony Hoo tergolong pelatih nekad yang mau membesut tim Mutiara Hitam di tengah keterlambat menejemen mempersiapkan tim. Kalau mau dilihat sebenarnya persiapan tim berjuluk Mutiara Hitam ini sangat minim jika dibandingkan dengan Persewar dan PSBS.
Pengamat bola Papua Daniel Womsiwor menilai fisik Persipura dan Persewar baru mencapai 50 persen sedangkan PSBS Biak sudah 60 persen. Dengan fisik yang baru 60 persen tim berjuluk Napi Bongkar menempati urutan pertama sedangkan Persewar dan Persipura di bawah urutan tiga besar yaitu posisi 4 dan 5.
Oleh karena itu di tengah fisik yang belum prima, pelatih Tony Hoo di kubu Persipura selalu mengotak atik pemain gelandang serang, mulai dari Elisa Basna, Fridolin Yoku bahkan Yan Pit Nasadit duduk di bangku cadangan. Jika hendak lolos ke tiga besar minimal pelatih Tony Ho sudah punya gelandang serang yang tetap dan patent. Sedangkan lini belakang paling riskan terutama menjaga lini per lini dan juga harus berani memenangkan duel bola-bola atas. Jika tidak ada perubahan di tim Mutiara Hitam jelas akan tetap di bawah tiga besar dan siap berduel agar tetap bertahan di liga 2.(*)