Jayapura, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia – KONI Provinsi Papua Selatan telah dipersilakan oleh KONI Provinsi Papua untuk menggunakan jasa atlet Papua pada Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI di Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 mendatang.
Perwakilan KONI Papua Selatan bersama dua Provinsi DOB lainnya telah diundang oleh KONI Provinsi Papua untuk melakukan kroscek maupun verifikasi atlet yang akan tampil di PON XXI agar tak ada pendataan ganda.
Dari hasil kroscek dan diskusi yang dilakukan di Kantor Sekretariat KONI Provinsi Papua, Kota Jayapura, Selasa (29/8/2023) sore, ada tujuh atlet KONI Papua Selatan yang datanya ganda.
“Kita datang diundang oleh KONI Papua induk untuk kita verifikasi atlet yang akan membawa nama Papua, Papua Selatan maupun DOB yang lain. Tujuan kita supaya atlet-atlet yang kita akomodir ini datanya tidak terjadi penggandaan,” kata Ketua Harian KONI Papua Selatan, Soleman Jambormias.
“Kalau sudah main di Papua tidak boleh ikut di kontingen Provinsi DOB, begitu pun sebaliknya.
Kita berkoordinasi, saling melengkapi dan verifikasi dan bersyukur bahwa dari verifikasi kita dengan KONI Papua induk hanya ada tujuh atlet saja yang datanya ada penggandaan,” sambungnya.
Ia menuturkan, KONI Papua sudah mempersilakan mereka untuk menggunakan jasa tujuh atlet tersebut. KONI Papua sendiri akan mengeluarkan surat rekomendasi untuk menuntaskan proses administrasi tujuh atlet tersebut.
“Dari KONI Papua sendiri sudah serahkan dan persilakan kepada kami bahwa tujuh atlet tersebut bisa kami gunakan tenaganya untuk mengikuti PON XXI. Dari sisi administrasi tujuh atlet ini juga akan dibuatkan surat rekomendasi dari KONI Papua kepada kami,” katanya.
Ia mengapresiasi KONI Papua yang telah mengundang KONI-KONI DOB untuk melakukan kroscek maupun verifikasi atlet.
“Kita bersyukur ada komunikasi dan pertemuan sehingga hasil ini tidak merugikan atlet, kita dengan KONI Papua induk juga saling membantu,” ujarnya.
KONI Papua telah mempersilakan kepada KONI DOB untuk menggunakan atlet-atlet potensial yang ada di Papua yang belum atau tidak terdaftar pada babak kualifikasi.
“Kita buka ruang itu dan mempersilakan KONI DOB untuk melihat atlet-atlet potensial yang ada dan kemudian direkrut untuk PON karena mereka tanpa babak kualifikasi,” ujar Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya. (*)