Jayapura, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Provinsi Papua masih optimistis mempertahankan prestasi yang diraih pada Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2021 lalu. Meskipun belum mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah menjelang keikutsertaan di PON XXI tahun 2024 di Aceh – Sumatera Utara.
Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya menyatakan peluang memperoleh banyak medali pada PON XXI tahun 2024 mendatang masih cukup terbuka.
“Kita masih optimis dengan melihat jumlah atlet kita yang punya potensi untuk memperoleh medali, ” kata Kenius, Jumat (19/5/2023).
Penambahan jumlah nomor pertandingan atau perlombaan pada PON XXI di Aceh – Sumatera Utara juga membuka peluang atlet-atlet Papua untuk mendulang medali.
“Ini baru pertama kali dua provinsi langsung menjadi tuan rumah. Akibatnya adalah penambahan nomor tanding. Dan itu pertandingan yang luar biasa karena nomornya 1000 lebih, 1000 medali yang diperebutkan,” ujarnya.
Untuk itu, Kenius berharap KONI Papua mendapatkan dukungan pemerintah untuk menyiapkan atlet-atlet yang akan tampil di Pra-PON tahun ini maupun PON XXI tahun 2024 mendatang.
“Nah di situ peluang kita masih sangat mungkin untuk bisa bertahan. Semua kembali lagi, sebanyak atlet yang kita siapkan itu kita bisa kirim kalau dananya mendukung. Jadi potensi untuk kita mendapatkan medali sebanyaknya kan tergantung jumlah atlet yang kita kirim,” sebutnya.
“Semakin banyak atlet yang kita siapkan, pasti medali yang kita peroleh akan banyak. Tapi kalau sedikit yang kita kirim, ya medali yang kita dapat sedikit,” tambahnya.
Sebelumnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua masih mengusahakan anggaran untuk memastikan keikutsertaan cabang olahraga mereka menuju Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun ini
Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan seluruh cabang olahraga punya peluang yang sama untuk tampil di ajang Pra-PON.
Namun, KONI Papua akan menyesuaikan pada ketersediaan anggaran untuk menentukan jumlah cabang olahraga yang akan diikutkan.
“Semua cabang olahraga punya peluang untuk ikut Pra-PON. Jadi kita akan melihat dan sesuaikan dengan kondisi kekuatan anggaran kita yang ada. Jadi kalau pun dana kita cukup untuk memberangkatkan atlet-atlet potensial kita, maka itu kemungkinan dari cabang olahraga yang ada kita ikutkan,” ujar Kenius kepada wartawan di Kantor KONI Papua, Jumat (12/5/2023) lalu.
Jika anggaran tak mencukupi, kata Kenius, KONI Papua terpaksa akan selektif dalam menentukan cabor-cabor yang akan diikutkan. (*)