Jayapura, Jubi – Empat hari sebelum Persipura Jayapura siap berangkat ke Palangkaraya pada 10 September 2023, Tony Ho datang dan nekad melatih tim Mutiara Hitam. Sebelumnya skuad Persipura baru berlatih selama dua pekan dibawah arahan pelatih SSB Batik dan Cigombong Putra (Ciput), Thomas Madjar. Maklum, hampir sebagian besar pemain Persipura berasal dari Ciput.
Hasil lima kali seri, sekali menang, dan sekali kalah lumayan di tengah keterlambatan dan mempersiapkan materi pemain serta pelatih dan kondisi fisik yang belum prima.
“Saya pikir masyarakat pencinta Persipura termasuk saya dan semua mantan pemain Persipura paham dengan kondisi tim saat ini yang terlambat mempersiapkan tim. Jadi dengan hasil ini tentunya harus merujuk kepada fase persiapan juga. Bisa bertahan di Liga 2 pun sudah sangat bersyukur,” kata mantan Kapten Persipura era 1990-an, Ferdinando Fairyo, saat dihubungi Jubi, Jumat (3/11/2023).
Fairyo mengatakan semua itu tergantung jika tim terlatih fisik dan teknik yang berimbang, maka akan sanggup bertahan di putaran kedua dan selanjutnya peak performance mendukung terus.
“Jadi start awal putaran pertama menanjak tetapi putaran kedua kondisi akan menurun karena faktor usia mempengaruhi di putaran kedua dan selanjutnya cenderung terus menurun,” katanya.
Dia menambahkan bahwa siapapun pelatih akan mengalami hal yang sama untuk mendongkrak konsistensi pemain yang memang tidak ada persiapan yang memadai.
”Jika ditanya solusi, ya harus berikan bonus besar untuk setiap kemenangan di pertandingan home maupun away. Percaya pemain akan terus berlari mengejar kemenangan dan tidak pernah berpikir kendala fisik atau stamina yang berkurang,” katanya seraya menambahkan itu stimulus untuk memajukan Persipura.
Dia mengatakan masalah bonus bisa menjadi pemicu dan vitamin bagi pemain agar terus berjuang dan jelas akan finish di urutan pertama Liga 2 Grup 4.
Ferdinando Fairyo membandingkan dengan tim Persewar yang dibesut Eduard Ivakdalam. Persiapan fisik Boaz dan kawan-kawan sangat diutamakan.
“Salah satunya adalah melatih fisik pemain Persewar dengan jogging dari jembatan merah Entrop sampai ke perbatasan Kampung Skouw. Bukankah melatih fisik membuat kapasitas paru-paru dan jantung diperkuat untuk daya tahan selama 90 menit pemain sanggup berlari terus, baik di putaran pertama Liga 2 maupun di putaran kedua,” katanya seraya menambahkan bahwa daya tahan dan kebugaran tubuh terjaga karena fisik sudah disiapkan jauh atau berbulan-bulan sebelum kompetisi.
Senada dengan itu, dr Engel Ansanay, mengakui kalau fisik yang belum prima jelas akan mempengaruhi stamina pemain untuk bertanding baik home maupun away.
“Karena kondisi fisik yang baik akan menjunjang dalam setiap pertandingan. Pemain tidak rawan kena cedera karena kondisi fisik yang prima dan siap bertanding,” katanya seraya menambahkan tidak kaget dengan hasil pertandingan Persipura dengan persiapan yang terkesan seadanya karena terlambat start.
Dr Daniel Womsiwor, Dekan FIK Universitas Cenderawasih Jayapura, sejak persiapan tim Persipura sudah mewanti-wanti bahwa untuk melatih fisik dasar setiap pemain dibutuhkan waktu selama 2,5 bulan dan selanjutnya untuk pelatihan fisik khusus juga 2,5 bulan.
“Jadi total untuk mempersiapkan fisik pemain harus minimal lima bulan dan selanjutnya teknik taktik serta beberapa kali pertandingan ujicoba,” katanya.
Lebih lanjut kata Daniel Womsiwor, nanti bisa dilihat pada putaran kedua, stamina dan fisik pemain bisa bertahan atau sebaliknya menurun dan hilang. (*)