Sentani, Jubi – Ketua umum Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Tinju Amatir Nasional ( Pertina) Kabupaten Jayapura, Benyamin Jerisitouw mengatakan, selaku pengurus yang baru dilantik, pihaknya siap mengembalikan kejayaan tinju Amatir di Kabupaten Jayapura.
Untuk mengembalikan kejayaan tersebut maka, langkah awal yang dilakukan adalah melegalkan seluruh pengurus sasana tinju yang ada di Kabupaten Jayapura. Setiap sasana yang terbentuk wajib berbadan hukum dan terdaftar di Pengkab Pertina Kabupaten Jayapura.
Selanjutnya, lisensi dan sertifikasi hakim, wasit, dan perangkat pertandingan lainnya termasuk para pelatih. “Pembinaan dimulai dari usia dini, kami akan datangi dan menyeleksi di setiap sekolah bagi anak-anak yang berusia 15,16 hingga 17 tahun untuk dibina menjadi petinju amatir di kabupaten jayapura, ” ujar Beny sapaan akrabnya di Sentani, Selasa (17/5/2022).
Kejayaan tinju di Kabupaten Jayapura, kata Beny, pada era 90-an ada Ayub Epa, Albert Pulalo, Benny Yerisitouw. Mereka adalah atlet dari Bumi Khena Mbai Umbai yang telah mengharumkan nama daerah di pentas lokal, nasional hingga internasional.
“Untuk Porkab, sasana di tingkat distrik yang mengirimkan atlet untuk berlaga. Kami berharap ada petinju terbaik mewakili Kabupaten Jayapura pada ajang Porprov September mendatang. Kita target 3 medali emas dan juara umum di Cabor tinju,” jelasnya.
Dengan pengurus baru, Benny lebih lanjut berharap agar semua yang terakomodir didalam pengurus inti, koordinator bidang dapat bekerja sama untuk majukan olahraga tinju di Kabupaten Jayapura, Papua dan Indonesia. “Atlet tinju yang berprestasi di amatir, ada peluang untuk masuk ke jalur professional, kita akan fasilitasi. Impian bersama ada satu dua petinju dari Kabupaten Jayapura yang mampu naik ring tinju professional,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, yang juga sebagai Bupati Jayapura mengatakan, fokus pembinaan olahraga diarahkan kepada generasi muda atau pembinaan usia dini.
Dengan menerapkan sistem olahraga berbasis ilmu pengetahuan serta industri olahraga, pihaknya berharap dapat dapat memacu para atlet, bersaing dan memberikan hasil terbaik bagi dunia olahraga kita di Kabupaten Jayapura.
“Mulai dari kepengurusan Cabor, klub, tim, SSB, sasana, semuanya harus jelas dan berbadan hukum. Karena dari pembinaan yang dilakukan saat ini, ada transaksi jual beli pemain, atlet dari satu klub ke klub lainnya sehingga legalitas tempat awal atlet ini berlatih atau dididik haru jelas dan berbadan hukum. Dengan demikian, ada nilai ekonomi yang diperoleh dari transaksi tersebut, waktu memang tidak semudah yang kita bayangkan. Tetapi semuanya butuh kerja keras dan kemauan untuk maju,” kata Awoitauw. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!