Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta pasien positif Covid-19 varian Omicron dengan gejala ringan diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing. Permintaan kementerian kesehatan itu sebagai respon lonjakan kasus Covid-19 signifikan dalam sepekan terakhir.
“Pasien positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Jumat (4/2/2022).
Baca juga : Covid-19 varian Omicron mencapai 46 kasus, Menteri Luhut larang publik berlibur ke luar negeri
Delapan pasien terpapar Covid-19 di Kabupaten Jayapura
Penularan Covid-19 di Banjarmasin terus naik mencapai 101 kasus baru
Tercatat data Satgas Covid-19 per Kamis (3/2/2022) kemarin terjadi pertambahan kasus positif mencapai 27.197, atau tertinggi sejak diumumkannya konfirmasi Omicron pertama di Indonesia.
Sedangkan varian Omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta. Namun, jika dilihat dari gejalanya lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi.
“Pasien yang masuk rumah sakit, 85 persen sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar 8 persen,” ujar Siti menambahkan.
Ia meminta pasien Isoman selama saturasi di atas 95 persen ke atas tidak perlu khawatir serta disarankan segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat jika ada gejala seperti batuk, flu dan demam.
Menurut Siti, kasus positif Covid-19 di Indonesia melonjak dalam sepekan terakhir. Peningkatan kasus ini ditenggarai akibat penyebaran varian Omicron. Berdasarkan data per 3 Februari 2022, kasus Omicron sudah mencapai 3.161 kasus atau meningkat sebanyak 181 kasus dibandingkan laporan satu hari sebelumnya.
Sementara itu total kasus aktif Covid-19 mencapai 115.275 orang. Kasus aktif merupakan pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Total kasus aktif ini menjadi yang tertinggi dalam satu bulan terakhir. Meningkatnya kasus aktif membuat keterisian RS rujukan Covid-19 melonjak. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol
Discussion about this post