Papua No.1 News Portal | Jubi
Kota Palu, Jubi – Sebanyak 15 sekolah di Kota Palu, Sulawesi Tengah ditutup sementara usai muridnya terpapar positif Covid-19. Meskipun Dinkes Palu tidak menyebutkan secara rincil sekolah mana saja yang ditutup untuk sementara waktu tersebut.
“Data terakhir pada Kamis (17/2/2022) sudah ada 15 sekolah yang ditutup sementara karena siswanya terpapar Covid-19,” kata Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinkes Kota Palu, Ilham. Dikutip Antara, Jumat, (18/2/2022).
Baca juga : Covid-19 kembali menular di sekolah kali ini di Bandung dan Surabaya
Belasan staf Kemenkumham Bali positif Covid-19 klaster sekolah di Solo Jateng meluas
Sebanyak 113 siswa dan guru di Pekanbaru diisolasi tertular Covid-19 di sekolah
Penurupan itu mengacu Surat Edaran Pemerintah Kota Palu yang menyebutkan jika ada sekolah yang siswanya terpapar Covid-19 harus diistirahatkan sementara waktu dengan durasi kurang lebih 10 hari.
“Kemarin sudah melaksanakan pertemuan dan surat edaran Pemerintah Kota Palu sudah ada. Setiap sekolah yang siswanya terpapar akan diistirahatkan selama kurang lebih 10 hari,” kata Ilham menambahkan.
Menurut Ilham, siswa bisa kembali ke sekolah jika sudah 10 hari, namun nanti akan dilakukan tes. Ia mengakui kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Palu memang kian meningkat, hal itu merujuk Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) Covid-19 Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis yang (17/2/2022) yang bertambah menjadi 117 orang.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, mengatakan dengan penambahan jumlah tersebut, saat ini total kasus keseluruhan pasien yang terkonfirmasi positif berjumlah 508 orang. Ratusan pasien ini dirawat disejumlah rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Kami terus mengimbau untuk tetap perkuat, perketat protokol kesehatan, seperti memakai masker jika keluar rumah, dan lain lainnya,” kata Rasyid.
Bertambahnya kasus Covid-19 itu berdasarkan hasil testing dan tracing yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu.
“Apa yang dicapai hari ini merupakan hasil testing dan tracing yang kita lakukan. Kemarin waktu posisi kita sudah nol kasus dan level satu, testing dan tracing berjalan terus, tidak ada berhenti,” kata Rasyid menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol
Discussion about this post