Jayapura, Jubi – Dalam rangka program Papua Bisa (Benahi Sanitasi), Pemerintah Provinsi Papua melalui Gapai Harapan Papua mitra kerja sama UNICEF mengadakan Lokakarya Ko-Kreasi Generasi Muda Tangguh di Tanah Papua guna mewujudkan air dan sanitasi yang inklusif dan berketahanan Iklim.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Holet @home Jayapura melibatkan kelompok atau komunitas yang aktif berorgansisi serta memiliki komitmen mewujudkan air dan sanitasi yang inklusif.
“Meningkatkan pemahaman tentang dampak buruk dari rendahnya akses air, sanitasi, dan mampu mengidentifikasikan dampak perubahan iklim pada penyediaan akses air, sanitasi, dan kebersihan di Tanah Papua,” ujar Staf Air dan Sanitasi Unicef Tanah Papua, Reza Hendrawan, kepada Jubi di Kota Jayapura, Kamis (15/2/2024).
Tantangan sanitasi global masih ada jutaan orang di seluruh dunia yang tidak memiliki akses yang layak terhadap sanitasi dasar seperti air bersih dan fasilitas sanitasi yang aman. Kurangnya sanitasi yang memadai memiliki dampak serius terhadap kesehatan, lingkungan, dan ekonomi masyarakat.
“Mampu menemukenali kebutuhan spesifik kelompok rentan, seperti perempuan, anak, penyandang disabilitas dan lansia, memiliki keterampilan dalam merekomendasikan solusi praktis di lapangan untuk mendorong terpenuhinya akses air, sanitasi, dan kebersihan yang inklusif dan berketahanan iklim,” ujar Reza Hendrawan.
“Dampak perubahan iklim menyebabkan peningkatan suhu global, perubahan pola hujan, dan naiknya permukaan air laut, yang semuanya dapat memperburuk masalah sanitasi dengan meningkatkan risiko banjir, kekeringan, dan penyebaran penyakit terkait air,” sambungnya.
Generasi muda merupakan agen perubahan yang potensial dalam mempromosikan kesadaran akan sanitasi yang layak dan solusi-solusi berkelanjutan terkait perubahan iklim, karena memiliki akses terhadap teknologi dan informasi yang dapat digunakan untuk memperkuat upaya-upaya dalam bidang sanitasi dan perlindungan lingkungan.
Diharapkan melalui kegiatan tersebut, peserta menyepakati komitmen untuk berkolaborasi dalam meningkatkan partisipasi generasi muda untuk isu air dan sanitasi yang inklusif dan perketahanan iklim, termasuk percepatan setop buang air besar sembarangan.
“Menyusun strategi dan rencana kegiatan untuk mendukung upaya perbaikan akses air dan sanitasi percepatan setop buang air besar sembarangan dengan mengantisipasi tantangan perubahan iklim yang terjadi,” ujar Reza.
“Data Badan Pusat Statistik, satu dari empat rumah tangga di Provinsi Papua ini tidak memiliki akses kepada sarana sanitasi yang layak dan masih melakukan buang air besar sembarangan sehingga terjadi stunting karena lingkungan buruk,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post