Sentani, Jubi – Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo meminta kepada instansi teknis untuk memperhatikan kondisi drainase yang mengakibatkan genangan air di dua titik. Yakni di depan Kantor Pengadilan Agama dan pertigaan jalan sosial Sentani, Kelurahan Hinekombe Distrik Sentani.
Dua titik ini berada pada satu ruas jalan raya Sentani – Kemiri. Menurutnya, genangan air di jalan raya selama ini berdampak kepada seluruh aktivitas masyarakat. Jalan raya yang digunakan juga dari segi kualitas dan mutunya pasti akan berkurang karena ada genangan air diatasnya. “Ini di depan mata kita ( pemerintah daerah) yang setiap hari menggunakan jalur jalan raya ini,” ujar Triwarno di Kantornya, Rabu (24/5/2023).
Dia meminta, dinas teknis yang menangani pekerjaan infrastruktur harus cepat merespons kondisi itu. Jangan tunggu sungutan masyarakat atau sudah viral baru mau turun tangan. “Kondisi drainasenya memang sudah diperbaiki oleh dinas lingkungan hidup dengan membersihkan tumpukan sampah serta menyedot air di dalam saluran drainase,” ujar Purnomo.
Selain dranase, kata Purnomo, lokasi Pasar Lama Sentani juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk diperhatikan dengan serius. Kondisi tempat berjualan bagi para pedagang, drainase dan infrastruktur jalan serta lokasi yang dapat digunakan sebagai terminal bagi kendaraan angkutan umum. “Pemerintah tidak boleh kaku dalam hal pelayanan,” ucapnya.
Secara terpisah, Hermes Felle salah satu anggota DPR Kabupaten Jayapura mengatakan, proses pembangunan yang berjalan saat ini perlu melihat sisi lingkungan serta dampak lain yang ditimbulkan akibat pembangunan, termasuk sarana dan fasilitas infrastruktur. “Drainase yang dibangun, saluran airnya tidak jelas mengarah kemana. Proses pembuangan akhir dari drainase di perkotaan juga tidak jelas. Lebih salah lagi kalau semua pembuangan drainase di aliran sungai besar yang bermuara ke danau Sentani,” katanya.
Felle mengusulkan, penyedia fasilitas penunjang seperti drainase perkotaan harus melewati survei dan pengawasan ketat. Agar proses pembuatan atau pembangunan nya tepat sasaran, tidak berdampak kepada lingkungan sekitar.
“Perencanaan harus matang, tidak serta membangun diatas lahan yang disepakati. Kualitasnya harus bagus, spesifikasi serta kedalaman dan ketahanan fasilitas ya terjamin,” kata Felle.
Sementara itu, Xaverius Manangsang, Kepala Bidang Lingkungan Hidup Pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menjelaskan bahwa pihaknya telah membersihkan sebagian drainase di Kota Sentani, khususnya pada pertigaan jalan sosial Sentani yang setiap sore terjadi genangan air sudah lancar dan bersih. “Kondisi drainase yang terjadi pendangkalan, banyak sumbatan yang terjadi di beberapa tempat di dalam drainase ini sehingga jalur air waktu melewati dranase meluap ke jalan raya,” Manangsang. (*)